Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pasar Jaya Jelaskan Soal 920 Ton Beras Rusak yang Tersimpan di Gudang Pulo Gadung

Perumda Pasar Jaya menjelaskan soal status 920 ton beras rusak tak layak konsumsi yang tersimpan di sebuah gudang di Pulo Gadung.

19 Januari 2023 | 13.14 WIB

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Saat ini, Indonesia diklaim sudah bisa mencukupi kebutuhan beras konsumsi. Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Saat ini, Indonesia diklaim sudah bisa mencukupi kebutuhan beras konsumsi. Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perumda Pasar Jaya memastikan lelang stok cadangan beras sisa usaha retail sebanyak 920 ton yang tersimpan di sebuah gudang Pulo Gadung, Jakarta Timur, secara terbuka dan transparan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Selama pelaksanaan lelang, seluruh informasi terkait kondisi serta kualitas beras yang akan dilelang telah terinformasi secara terbuka kepada seluruh peserta lelang," kata Sekretaris Perusahaan Perumda Pasar Jaya Muhammad Fachri seperti dikutip dari Antara, Rabu, 18 Januari 2023.

Beras rusak tak layak konsumsi

Ia menyebut, transparansi tersebut khususnya terkait penurunan kualitas beras yang ada di gudang selama dilakukan penyimpanan di gudang dan sudah tidak layak konsumsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proses lelang terbuka atas stok beras itu sendiri, lanjut Fachri, telah diajukan pada September 2022 oleh Pasar Jaya kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), yang diumumkan melalui media cetak nasional pada 31 Oktober 2022 dan pelaksanaan lelangnya pada November 2022.

"Sebagai BUMD DKI yang menjalankan prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam menjalankan operasionalnya, kami mengadakan lelang pada November 2022. Namun saat proses lelang awal tersebut, belum mendapatkan peminat yang sesuai dengan ketentuan lelang atau gagal lelang," kata dia.

Karena gagalnya lelang awal tersebut, kata Fachri, Pasar Jaya pada Desember 2022, mengajukan kembali lelang terbuka kepada KPKNL. "Kemudian kami telah mendapatkan jadwal lelang pada akhir bulan 31 Januari 2023," ucapnya.

Beras stok cadangan bukan beras bansos

Ia kembali menegaskan, bahwa beras tersebut merupakan stok cadangan (buffer stock) untuk menjaga operasional produksi dan bukanlah beras untuk bantuan sosial (bansos).

"Jadi, jauh sebelum isu ini, sudah kami lelang. Tapi tidak untuk konsumsi, mungkin bisa 'reprocessing', tidak tahu untuk apa. Tapi yang jelas kita juga harus ketentuan UU Pangan," katanya menambahkan.

Adapun untuk beras bansos yang diberikan pada pandemi Covid-19 yang ditugaskan Dinas Sosial DKI Jakarta, Fachri menegaskan Pasar Jaya telah menuntaskannya sejak 2020.

"Kami telah menuntaskan pekerjaan dari Dinas Sosial untuk penyediaan dan penyaluran bantuan sosial pada periode April sampai Desember 2020 untuk warga Jakarta yang terdampak pandemi COVID-19," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus