Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasar Turi, Setelah 2 Tahun

Sudah dua tahun lebih pasar turi di surabaya terbakar, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda dibangun kembali, para pedagang bertahan di kios darurat.(kt)

24 Mei 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILA ada semacam danau di tengah kota, penuh anak-anak bermain air hujan, itulah pemandangan di tempat bekas Pasar Turi Surabaya dalam musim hujan. Di situ pernah seorang bocah sampai mati terbenam. Dan seorang warga kota melalui surat pembaca dalam sebuah harian yang terbit di kota itu mengusulkan baiknya di reruntuhan pasar yang terbakar 5 Mei 1978 itu, ditebari benih ikan bandeng. Soalnya memang repot. Tiga hari setelah musibah yang menimpa pusat perdagangan Indonesia belahan timur itu di hadapan para pedagang Walikota Surabaya (waktu itu) Soeparno menjanjikan pembangunan kembali Pasar Turi akan dimulai dua bulan lagi. Para pedagang, yang sekarang kebanyakan mangkal di kios-kios darurat di sepanjang Jalan Semarang, riuh bertepuk tangan menyambutnya. Tapi janji itu tak berbuah. Walikota sekarang, Muhadji Wijaya, memang tidak menjanjikan apa-apa -- walaupun tidak juga meralat janji pejabat sebelumnya. Sampai datang 8 orang utusan para pedagang menghadap pimpinan DPRD Kodya Surabaya pekan lalu. Tapi hasilnya tak diketahli pasti sebab pertemuan itu tertutup rapat bagi wartawan. Utusan pedagang dalam pertemuan itu rupanya mentaati janji kepada DPRD untuk tidak mengungkapkan isi pertemuan tadi kepada pers. Tapi dari sana-sini dapat diketahui, para pedagang menginginkan agar harga kios baru nanti tidak terlalu mahal. Menurut Asisten Sekwilda bidang Pembangunan Pemda Kodya Surabaya, Ir. Umar Muhtadi. Rencana pembangunan kembali Pasar Turi sebenarnya tengah disiapkan. Cuma biayanya yang diminta dari Pemerintah Pusat, sampai sekarang belum muncul. "Surat persetujuannya sudah sampai ke gubernuran," kata Umar. Artinya dalam waktu tak terlalu lama lagi pasar itu akan menjadi kenyataan. Melalui Menteri Dalam Negeri, begitu ceritanya, permohonan kredit pembangunan Pasar Turi disampaikan kepada Bank Indonesia. Jumlah yang diminta Rp 7,5 milyar. Yaitu Rp 5,2 milyar untuk pembangunan pasar dal selebihnya bagian PT Sinar Galaxy sebagai uang pengambilalihan hak. Sebab Sinar Galaxy adalah investor lama Pasar Turi yang masih mempunyai hal pengelolaan hingga 1983. Namun BI, menurut Umar Muhtadi, baru memenuhi kredit untuk pembangunan pasar."Saya belum tahu, apakah yang Rp 2 milyar lebih untuk Galaxy ditolak ata masih dipertimbangkan," kata Umar. Instruksi Presiden Sinar Galaxy sebenarnya sudah siap membangun kembali Pasar Turi. Tap sebulan setelah pasar itu terbakar keluar Instruksi Presiden yang melarang Pemda bekerjasama dengan investor dalam membangun fasilitas umum seperti pasar. Dari 2500 pedagang eks Pasar Turi sampai sekarang masih sekitar 1.600 pedagang yang hanya mampu bertahan di pasar darurat yang benar-benar mengharap pembangunan kembali Pasar Turi. Mereka tak mau pusing dengan segala urusan pembangunannya. Juga tak peduli terhadap pemeriksaan pengadilan terhadap 12 orang terdakwa yang dituduh bertanggungjawab atas terbakarnya Pasar Turi. Apalagi mereka mulai diincer bank yang telah meminjami para pedagang itu modal -- karena semua modal mereka dulu habis terbakar. Beruntung para pedagang eks Pasar Turi yang bermodal kuat. Golongan ini begitu tahu pembangunan pasar itu akan tertunda-tunda, segera naik ke Pasar Atom yang mewah dan besar itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus