BILA ada semacam danau di tengah kota, penuh anak-anak bermain
air hujan, itulah pemandangan di tempat bekas Pasar Turi
Surabaya dalam musim hujan. Di situ pernah seorang bocah sampai
mati terbenam. Dan seorang warga kota melalui surat pembaca
dalam sebuah harian yang terbit di kota itu mengusulkan baiknya
di reruntuhan pasar yang terbakar 5 Mei 1978 itu, ditebari
benih ikan bandeng.
Soalnya memang repot. Tiga hari setelah musibah yang menimpa
pusat perdagangan Indonesia belahan timur itu di hadapan para
pedagang Walikota Surabaya (waktu itu) Soeparno menjanjikan
pembangunan kembali Pasar Turi akan dimulai dua bulan lagi. Para
pedagang, yang sekarang kebanyakan mangkal di kios-kios darurat
di sepanjang Jalan Semarang, riuh bertepuk tangan menyambutnya.
Tapi janji itu tak berbuah. Walikota sekarang, Muhadji Wijaya,
memang tidak menjanjikan apa-apa -- walaupun tidak juga meralat
janji pejabat sebelumnya. Sampai datang 8 orang utusan para
pedagang menghadap pimpinan DPRD Kodya Surabaya pekan lalu. Tapi
hasilnya tak diketahli pasti sebab pertemuan itu tertutup rapat
bagi wartawan.
Utusan pedagang dalam pertemuan itu rupanya mentaati janji
kepada DPRD untuk tidak mengungkapkan isi pertemuan tadi kepada
pers. Tapi dari sana-sini dapat diketahui, para pedagang
menginginkan agar harga kios baru nanti tidak terlalu mahal.
Menurut Asisten Sekwilda bidang Pembangunan Pemda Kodya
Surabaya, Ir. Umar Muhtadi. Rencana pembangunan kembali Pasar
Turi sebenarnya tengah disiapkan. Cuma biayanya yang diminta
dari Pemerintah Pusat, sampai sekarang belum muncul. "Surat
persetujuannya sudah sampai ke gubernuran," kata Umar. Artinya
dalam waktu tak terlalu lama lagi pasar itu akan menjadi
kenyataan.
Melalui Menteri Dalam Negeri, begitu ceritanya, permohonan
kredit pembangunan Pasar Turi disampaikan kepada Bank Indonesia.
Jumlah yang diminta Rp 7,5 milyar. Yaitu Rp 5,2 milyar untuk
pembangunan pasar dal selebihnya bagian PT Sinar Galaxy sebagai
uang pengambilalihan hak. Sebab Sinar Galaxy adalah investor
lama Pasar Turi yang masih mempunyai hal pengelolaan hingga
1983. Namun BI, menurut Umar Muhtadi, baru memenuhi kredit untuk
pembangunan pasar."Saya belum tahu, apakah yang Rp 2 milyar
lebih untuk Galaxy ditolak ata masih dipertimbangkan," kata
Umar.
Instruksi Presiden
Sinar Galaxy sebenarnya sudah siap membangun kembali Pasar Turi.
Tap sebulan setelah pasar itu terbakar keluar Instruksi
Presiden yang melarang Pemda bekerjasama dengan investor dalam
membangun fasilitas umum seperti pasar.
Dari 2500 pedagang eks Pasar Turi sampai sekarang masih sekitar
1.600 pedagang yang hanya mampu bertahan di pasar darurat yang
benar-benar mengharap pembangunan kembali Pasar Turi. Mereka tak
mau pusing dengan segala urusan pembangunannya. Juga tak peduli
terhadap pemeriksaan pengadilan terhadap 12 orang terdakwa yang
dituduh bertanggungjawab atas terbakarnya Pasar Turi. Apalagi
mereka mulai diincer bank yang telah meminjami para pedagang itu
modal -- karena semua modal mereka dulu habis terbakar.
Beruntung para pedagang eks Pasar Turi yang bermodal kuat.
Golongan ini begitu tahu pembangunan pasar itu akan
tertunda-tunda, segera naik ke Pasar Atom yang mewah dan besar
itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini