PELURU polisi masih mudah muntah untuk pengunjuk rasa damai. Cornelius, 30 tahun, salah seorang pengunjuk rasa antijudi, tewas diterjang timah panas polisi. Sabtu siang pekan lalu, sekitar 200 orang yang tergabung dalam Forum Solidaritas dan Demokrasi mendatangi daerah Nongsa di Pulau Batam. Tujuannya untuk memprotes tempat perjudian di kawasan wisata Tering Bay Resort, yang masih saja buka pada bulan Puasa ini. Berdasarkan surat edaran Wali Kota Batam, tempat-tempat perjudian harus ditutup selama Ramadan.
Bukannya beroleh tanggapan, aksi para pengunjuk rasa itu malah diberondong tembakan. Cornelius tertembak tepat di kepalanya dan tewas seketika. Tiga pengunjuk rasa lain terluka parah dan dirawat di Rumah Sakit Otorita Batam. Cuma, Kepala Polisi Kota Besar Barelang, Komisaris Besar Suhartono, yang membawahkan wilayah itu, membantah tudingan bahwa polisi yang menembak pengunjuk rasa. "Saya tidak yakin polisi menembak. Kami tengah menyelidikinya," kata Suhartono. Yang jelas sedang diperiksa intensif polisi sekarang adalah sejumlah pengunjuk rasa, bukan oknum polisi yang gelap mata.
Fajar W.H., Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini