Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejak Oktober, pemerintah membuka pintu masuk wisatawan asing dari 19 negara.
Daftar negara asal wisatawan asing berpotensi dikurangi, menyusul merebaknya varian Omicron.
Skema vaccinated travel lane yang dijalankan bersama Singapura belum akan dievaluasi.
JAKARTA — Munculnya varian baru virus SARS-CoV-2, Omicron, dianggap bakal mengganggu skema perjalanan antar-negara tanpa karantina (vaccinated travel lane/VTL) yang direncanakan sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pemerintah pun akan mengevaluasi sejumlah skema jalur masuk pelancong mancanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pembukaan pintu untuk wisatawan asing sedang dikaji ulang. Sejak 14 Oktober 2021, Indonesia sudah mengizinkan turis asal 19 negara masuk zona wisata prioritas Indonesia, seperti Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah negara dalam daftar tersebut berpotensi dipangkas. “Sebab, ada sejumlah negara yang mengalami lonjakan jumlah kasus, baik sebelum ada maupun setelah ada Omicron,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers secara daring, kemarin.
Sementara itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri, Santo Darmosumarto, mengatakan belum ada evaluasi ulang terhadap skema VTL. Namun, Santo menjelaskan, program yang dirancang menjadi stimulus penerbangan internasional itu bersifat tidak tetap.
“Selalu ada kemungkinan improvisasi, tergantung perubahan kebijakan global dan kondisi negara mitra,” kata Santo kepada Tempo, kemarin. Pemerintah pun masih memantau dampak varian baru virus corona tersebut. “Semua kesepakatan ada jangka waktunya, day-to-day atau month-by-month, tergantung perkembangan situasi.”
Lewat kesepakatan unilateral, program VTL baru dijalin pemerintah Indonesia dengan Singapura saja. Untuk tahap awal, pemerintah hanya mengizinkan kuota maksimal 10 ribu penumpang per hari untuk perjalanan VTL.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Skema yang baru berlaku satu arah dari Jakarta ke Singapura tersebut mulai dilayani Garuda Indonesia sejak kemarin. Dengan nomor penerbangan GA-836, maskapai pelat merah ini menyediakan enam penerbangan VTL per pekan menggunakan pesawat berbadan lebar Airbus A330-300.
Program VTL mirip dengan travel corridor arrangement (TCA). Skema ini berupa koridor penerbangan internasional yang dibuka untuk bisnis esensial dan diplomatik. Sebelum muncul Omicron, skema VTL juga tengah dibahas dengan otoritas Malaysia untuk rute Kuala Lumpur-Jakarta dan Kuala Lumpur-Bali.
Berawal dari Afrika Selatan, hingga kemarin sudah ada 13 negara yang mendeteksi keberadaan mutasi virus Covid-19 itu di wilayahnya. Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pun menutup kedatangan penumpang asing dari 11 negara, antara lain Angola, Zambia, Malawi, Hong Kong, Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Namibia, Eswatini, dan Lesotho.
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Anton Sumarli, mengaku khawatir terhadap gelombang pembatalan paket perjalanan bila isu Omicron terus merebak. Meski jumlahnya belum dipastikan, kata dia, tren penjualan paket tur untuk periode Desember 2021 menurun drastis. “Tamu rasanya masih wait and see, termasuk lewat skema VTL dan TCA,” ucapnya. “Padahal kami sudah sempat menerima banyak permintaan paket perjalanan ke Singapura dan Thailand.”
Para agen perjalanan pun terkena dampak penutupan akses oleh sejumlah negara tujuan wisata dan ziarah. Israel, Anton mencontohkan, sudah melarang masuknya warga negara asing selama dua pekan, terhitung sejak 29 November 2021. “Semua perjalanan grup (travel) ke sana sudah otomatis batal.”
Hingga berita ini ditulis, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, tidak merespons pertanyaan Tempo ihwal pengaruh Omicron terhadap VTL. Namun, lewat keterangan tertulis, Irfan memastikan penumpang VTL Jakarta-Singapura sudah memenuhi kriteria vaksinasi Covid-19 sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Kunci penting implementasi program jalur perjalanan vaksinasi (VTL) adalah fokus pada tata kelola penerapan protokol kesehatan,” tuturnya.
EGI ADYATAMA | FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo