Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membantah bahwa proyek pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Kepulauan Seribu mangkrak. Penghentian sementara proyek di Pulau Tidung selama dua pekan dilakukan untuk mengkaji ulang desain berikut finalisasi anggaran yang dibutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak ada yang mangkrak," kata M. Reva Sastrodiningrat, pejabat pembuat komitmen pengembangan kawasan destinasi wisata Kementerian Pekerjaan Umum, kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, hasil kajian ulang tadi memerlukan revisi kontrak yang harus dimasukkan ke berkas proyek. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada kerugian negara dalam proyek senilai Rp 36 miliar tersebut. Selepas kajian, proyek kembali dilanjutkan. Sedangkan proyek di Pulau Untung Jawa terus berlanjut tanpa kendala.
Adapun Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Danis Sumadilaga, menerangkan kemajuan proyek infrastruktur itu sudah lebih dari 78 persen. Penghentian sementara selama dua pekan pada awal Agustus lalu dilakukan karena ada penyesuaian rencana pembangunan food court dan kios.
Dia menanggapi pernyataan Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, bahwa proyek infrastruktur wisata di wilayahnya mandek. Peneliti senior dari Sajogyo Institute, Eko Cahyono, bahkan menilai konsep ekowisata versi pemerintah hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur tanpa melihat adanya penguasa-pengusaha lahan di Pulau Seribu. "Berarti pembangunan infrastruktur nanti hanya untuk melayani kelompok pribadi," ucap dia kepada Tempo, Senin lalu.
Reva menjelaskan, Kementerian membangun sejumlah infrastruktur secara multiyear dalam tahun anggaran 2017-2018, dimulai dari drainase, air limbah, fasilitas toilet bagi wisatawan, MCK komunal, hingga penataan pedagang kaki lima. Targetnya, menurut pejabat di Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis Kementerian itu, proyek rampung pada 15 Desember mendatang.
Dia menuturkan pemerintah membangun KSPN dengan skema atraksi (daya tarik daerah), amenitas (sarana penunjang), dan aksesibilitas (infrastruktur). Karena itu, infrastruktur dibangun terlebih dulu, lalu dilanjutkan pembangunan daya tarik wisata serta sarana penunjang lainnya. AVIT HIDAYAT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo