DI dunia yang sempit ini, negeri-negeri miskin saling bertemu di
pesta koktail.Mungkin di sebuah kota di Eropa. Mungkin di salah
sebuah kota besar Dunia Ketiga. Tapi selalu dalam gedung
berpengatur udara, dengan karpet lembut dan kolam renang
cemerlang. What would you like to drink, Sir? Gin & tonic?
Vodka? Scotch & Whisky? Ah, yes, Of course, Bloody Marry.
Para delegasi itu tak merasa bersalah. Mereka tak merasa aneh
bila sembari berapi-api tentang kemelaratan dunia bagian
"Selatan", mereka sedang mengikuti "adat" dunia bagian "Utara"
yang makmur. Tidak apa-apa. bukan? Angka kepadatan penduduk.
kekurangan gizi, kemelaratan daerah pedesaan, semua bisa
ditelaah di situ. Sementara itu disentri sampah, tangis anak
yang peyot, bapak yang nganggur, bau kakus umum yang bumpet,
sawah ladang yang dirampas, dan lain-lain, dan lain-lain, jauh
nun di sana.
Sebab begitulah agaknya tatacara yang tengah berlaku: di dunia
yang sempit ini, negeri-negeri miskin hanya bisa saling bertemu
di pesta koktail.
Itulah standard international, orang berkata.Mungkin tak pernah
betul-betul dipikirkan, bahwa kata "internasional" di situ agak
aneh. Sama anehnya bila kita berbicara tentang sebuah hotel,
atau bumbu masak, atau penyair,yang bertaraf 'internasional'.
Sebab "taraf internasional" di situ, sadar atau tak sadar,
ditentukan oleh apa yang didesakkan oleh negeri-negeri kaya,
mungkin sejak jauh-jauh hari. "Taraf internasional" tak pernah
kita bayangkan sebagai taraf yang ditentukan oleh standard
Tanganyika dengan standard Indonesia, atau ukuran Equador
dengan Vietnam. Bahasa memang menunjukkan kebingungan bangsa.
Kebingungan itu mungkin ciri zaman kita juga:ketika para
pemimpin Dunia Ketiga nampaknya mencoba melawan oligarki
negeri-negeri kaya, tapi sementara itu mereka sendiri ngiler
menginginkan posisi itu. Dulu pun mereka, anak jajahan, tak
boleh masuk kamar bola yang hanya buat tuan-tuan kolonialis dan
mereka berontak. Tapi adakah mereka berontak melawan
ketidak-adilan itu, atau berontak untuk bisa masuk kamar bola?
Mungkin mereka tak tahu lagi. "Revolusi" mereka beres sudah,
sebelum jelas buat siapa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini