Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pemprov DKI Dapat Bantuan APD Dari Organisasi Hindu dan Budha

Ratusan alat pelindung diri (APD) diberikan oleh Organisasi Masyarakat Hindu dan Budha Indonesia Gema Sadhana.

10 Juni 2020 | 08.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi alat perlindungan diri (APD). ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Masyarakat Hindu dan Budha Indonesia Gema Sadhana memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada Pemerintah Provinsi DKI, Selasa, 9 Juli 2020. Bantuan yang diberikan antara lain 400 alat pelindung diri (APD), 600 APD Medis, 400 face shield, 500 masker, dan 200 botol hand sanitizer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengapresiasi dukungan Gema Sadhana dalam program kolaborasi sosial berskala besar (KSBB). "Ini bentuk partisipasi, gotong royong dan persatuan kita bersama," kata Riza melalui keterangan tertulis. "Apapun yang diberikan, baik itu masker, APD medis, penutup wajah, sembako, hand sanitizer, semua sangat berarti."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemprov DKI Jakarta, kata dia, memerlukan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak termasuk swasta dan berbagai elemen masyarakat guna memberikan dukungan dalam menanggulangi Covid-19 di Ibu Kota.

"Sekalipun kami dan pemerintah pusat telah menyiapkan dana, anggaran, juga bekerjasama. Tentu kami semua membutuhkan partisipasi dukungan dari semua pihak," ucap Riza. 

Riza mengimbau warga tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas keseharian di luar rumah selama masa pagebluk ini. Menurut dia, masa transisi ini sangat penting karena kebijakan telah disusun secara komprehensif untuk beradaptasi atau hidup di tengah wabah ini.

Perilaku warga bakal, menurut dia, menjadi kunci utama keberhasilan melawan wabah ini. Keberhasilan itu sangat ditentukan dari disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Selain itu, hingga hari ini pemerintah tetap memberlakukan sekolah di rumah dan beribadah dengan sebaik mungkin selama masa transisi tetap di rumah. Jika ingin salat di masjid harus menggunakan protokol Covid-19 yang ketat. "Begitu juga dengan vihara, nasrani, Pura, dan klenteng mohon semuanya melaksanakan protokol Covid-19 yang ketat," tutur Wagub DKI.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gema Sadhana, AS Kobalen, menyatakan partisipasi yang berikan merupakan bentuk kepedulian sekaligus untuk membantu penanganan dan pengendalian Covid-19 di Jakarta.

"Kami dari Gema Sadhana, ormas yang membawahi Hindu, Budha, Konghucu dan Aliran Kepercayaan, merasa terpanggil bahwa kami adalah warga DKI. Ini satu rasa kepedulian kami kepada Pemprov DKI. Semoga ini berguna bagi kita semua," ucapnya.

IMAM HAMDI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus