Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pemudik di masa libur lebaran 2022 membludak. Mulai dari jumlah penerbangan harian pesawat hingga volume lalu lintas di jalan tol, memecahkan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Apakah ini pertanda pemulihan ekonomi di sektor transportasi?
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat hampir ludesnya tiket di seluruh moda transportasi, membuktikan ada pemulihan sektor transportasi yang lebih solid tahun ini.
Dia melihat pelaku usaha di sektor jasa transportasi khususnya darat mulai ekspansi kembali dengan menambah armada, atau menambah rute serta frekuensi baru. "Ada juga yang kembali merekrut karyawan untuk persiapan arus mudik," kata Bhima saat dihubungi Minggu, 1 Mei 2022.
Selain itu indikasi dampak lebaran 2022 sudah dirasakan adalah adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum ramadan. Penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen year on year (yoy) lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy. Hal yang sama terjadi pada kredit investasi tumbuh 12,5 persen di periode yang sama.
Apalagi pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan, karena biaya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi. Imbas naiknya BBM jenis pertamax, pemudik akan memilih transportasi umum.
"Dibanding kuartal ke II 2021, gabungan antara pelonggaran mobilitas dan naiknya THR akan mendorong pemulihan arus kas perusahaan transportasi," ujarnya.
Menurut Bhima, hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal II, dia perkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,5 sampai dengan 5 persen pada kuartal ke II 2022. Menurutnya, persentase itu merupakan pertumbuhan yang relatif positif meski tidak mencapai 7 persen seperti kuartal II 2021.
Menurutnya, kalau tahun lalu ada low base effect karena perbandingannya saat pandemi 2020 ekonomi alami kontraksi. Konsumsi rumah tangga, investasi dan belanja pemerintah memberi sumbangan cukup besar sepanjang kuartal yang bertepatan dengan lebaran.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah punya pendapat berbeda. Menurutnya, ekonomi di sektor transportasi masih jauh dari pulih. Dia menilai permasalahan di sektor transportasi khususnya maskapai penerbangan sangat kompleks.
"Kalau transportasi darat, bus dan kereta, lebih sederhana dan relatif mudah untuk pulih. Tetapi transportasi udara kompleks dan butuh waktu panjang untuk pulih," kata Piter.
Dia melihat mobilitas yang dilonggarkan mendorong arus mudik yang sangat besar. Karena itu, juga dia memperkirakan pertumbuhan konsumsi pada triwulan 2 diperkirakan akan cukup tinggi atau di atas 5 persen.
"Dengan pertumbuhan konsumsi yg demikian tinggi, pertumbuhan ekonomi akan terdorong naik," ujarnya.
Penerbangan Harian Capai Rekor Tertinggi
Adapun untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2019, total pergerakan lalu lintas penerbangan harian di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta yang dilayani oleh AirNav Indonesia di Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) menembus angka 1.000.
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa capaian selama tiga hari berturut-turut pada 27 hingga 29 April 2022, merupakan rekor tertinggi.
“Tanggal 27 lalu, total pesawat yang take-off/ landing di Bandara Soetta mencapai 1005 pergerakan. Tanggal 28 meningkat menjadi 1054 pergerakan, dan terakhir, tanggal 29 kemarin tercatat sebanyak 1066 pergerakan. Ini merupakan rangkaian jumlah tertinggi yang kami layani selama kita dilanda pandemi," kata Polana dalam keterangan tertulis Sabtu, 30 April 2022.
Dan pada Sabtu, 30 April 2022, AirNav memprediksi sebanyak 996 lalu lintas udara akan kami layani sampai dengan penghujung hari.
Dia mengatakan para petugas Air Traffic Control (ATC) kami di Cabang JATSC telah merasakan kembali bagaimana rasanya melayani ribuan lalu lintas udara dalam sehari. Kendati ada pengaruh besar dari adanya lonjakan jumlah penerbangan yang diperkirakan selama periode angkutan udara Lebaran tahun ini, namun capaian ini tetap menjadi stimulus positif kebangkitan industri penerbangan di Indonesia.
Periode angkutan udara Lebaran tahun 2022 ini juga merupakan periode dengan jumlah penerbangan terpadat selama tiga tahun terakhir, karena untuk pertama kalinya dalam kondisi pandemi, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan tradisi mudik Lebaran.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga mencatat rekor tertinggi melayani volume lalu lintas tertinggi pada periode arus mudik sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri di Indonesia selama ini.
Pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang jatuh pada Jumat, 29 April 2022, sebanyak 105.016 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju Timur (Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya). Jumlah ini meningkat 165,5 persen dari lalu lintas normal periode November 2021 sebanyak 39.554 kendaraan.
"Angka ini memecahkan rekor sebelumnya, pada periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2019 lalu," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis Sabtu, 30 April 2022.
Jasa Marga juga mencatat rekor tertinggi melayani volume lalu lintas saat arus mudik, yaitu sebanyak 103.077 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju timur via Jalan Tol Trans Jawa yang melintas melalui GT Cikampek Utama.
Heru menjelaskan untuk melayani pengguna jalan dengan maksimal, Jasa Marga mengoperasikan total gardu operasi hingga dua kali lipat dari kondisi lalu lintas normal.
“Kami memaksimalkan kapasitas gerbang tol untuk melayani peningkatan volume lalu lintas di GT Cikampek Utama, yang mengoperasikan total 30 lajur transaksi serta penambahan 4 mobile reader secara tandem,” kata Heru.
Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 (1433 H) mencatat pada Sabtu, 30 April 2022 kemarin (H-2 lebaran), pergerakan penumpang angkutan umum masih mengalami peningkatan di semua moda angkutan, jika dibandingkan dengan hari biasa.
"Namun terjadi sedikit penurunan jika dibandingkan dengan Jumat, 29 April (H-3)," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan tertulis Minggu, 1 Mei 2022.
Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/ Divre.
Tercatat, jumlah pergerakan penumpang di semua moda angkutan per harinya, mulai dari hari Senin 25 April 2022 (H-7) hingga Sabtu 30 April (H-2, yakni: Pada H-7 sebanyak 527.889 penumpang, H-6 sebanyak 565.872 penumpang, H-5 sebanyak 685.907 penumpang, H-4 sebanyak 845.420 penumpang, H-3 sebanyak 930.457 penumpang, dan H-2 kemarin jumlahnya sedikit menurun yaitu sebanyak 927.139 penumpang.
“Terlihat ada sedikit penurunan jumlah penumpang pada Sabtu, H-2 kemarin jika dibandingkan dengan Jumat, H-3. Namun demikian data ini masih bersifat sementara dan akan terus bergerak,” ujarnya.
Adapun secara rinci, data sementara pergerakan penumpang di masing-masing moda angkutan pada Sabtu, 30 April atau H-2 kemarin, masih menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hari biasa (16 April 2022), yakni sebagai berikut:
Pada angkutan jalan (angkutan bus), realisasi jumlah penumpang pada H-2 tahun 2022 sebesar 169.664 penumpang, atau meningkat sebesar 170,3 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 62.760 penumpang.
Pada angkutan kereta api, realisasi jumlah penumpang pada H-2 tahun 2022 sebesar 130.295 penumpang, atau meningkat 169,4 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 48.372 penumpang.
Pada angkutan udara, realisasi jumlah penumpang pada H-2 tahun 2022 sebesar 217.920 penumpang, atau meningkat sebesar 107,3 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 105.101 penumpang.
Pada angkutan laut, realisasi jumlah penumpang pada H-2 tahun 2022 sebesar 91.132 penumpang, atau meningkat 354,2 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 20.064 penumpang.
Pada angkutan penyeberangan, realisasi jumlah penumpang pada H-2 tahun 2022 sebesar 321.446 penumpang, atau meningkat 478,9 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 55.525 penumpang.
Pergerakan Penumpang di Semua Moda Transportasi
Sementara, jumlah pergerakan penumpang secara kumulatif di masing-masing moda yang dipantau selama enam hari mulai Senin, 25 April/H-7 hingga Sabtu, 30 April/H-2 kemarin, yakni:
Pergerakan penumpang angkutan penyeberangan menjadi yang tertinggi yaitu sebanyak 1.093.376 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima Pelabuhan Penyeberangan terpadat, yakni Merak, Bakauheni, Gilimanuk, Ketapang, dan Kariangau Balikpapan.
Ribuan pemudik sepeda motor saat antre memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 30 April 2022. Pada H-2 Lebaran, ribuan kendaraan roda dua terpantau masih memadati lapangan parkir pelabuhan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kemudian, angkutan udara sebanyak 931.127 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima Bandara, yaitu Soekarno Hatta, Sultan Hasanuddin (Makassar), Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Bali) dan Sepinggan (Balikpapan).
Angkutan jalan (bus) sebanyak 673.913 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima terminal, yakni Kertonegoro Ngawi, Purboyo (Surabaya), Ir. Soekarno (Klaten), Giwangan (Yogyakarta), dan Bayuangga (Probolinggo).
Angkutan kereta api sebanyak 497.286 penumpang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di 5 (lima) Daerah Operasi (Daop), yakni Daop I Jakarta, Daop VIII Surabaya, Daop VI Yogyakarta, Daop IV Semarang, dan Daop II Bandung.
Angkutan Laut sebanyak 399.615 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima pelabuhan, yakni Gilimanuk, Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Balikpapan.
Adapun, total pergerakan penumpang di semua moda angkutan secara kumulatif mulai Senin H-7 lebaran hingga Sabtu H-2 lebaran, sudah mencapai 3.555.545 penumpang.
Jumlah ini masih lebih kecil dengan perbandingan 36,2 persen, jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang kumulatif pada periode yang sama di 2019 sebesar 5.576.54 penumpang.
“Namun demikian, data kumulatif tahun ini sifatnya masih sementara dan masih ada kemungkinan untuk meningkat,” ujar Adita.
Sedangkan untuk pergerakan kendaraan pribadi, berdasarkan data dari Jasa Marga, pada H-2 kemarin, lalu lintas di GT Cikampek Utama sebanyak 98.374 kendaraan, atau naik hingga 164,2 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021.
Sedangkan secara kumulatif, mulai H-10 sampai H-2, Jumat-Sabtu (22-30 April 2022), sebanyak 1.611.935 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek, atau naik 19 persen jika dibandingkan dengan lalin normal periode November 2021 dengan total 1.354.453 kendaraan. Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).
Baca Juga: 30.000 Kendaraan Diperkirakan Bakal Meninggalkan Jakarta pada Hari Lebaran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini