Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DIIMPOR PT Kimia Farma, peralatan rapid test atau uji cepat virus corona merek Biozek mulai beredar di Indonesia pada pertengahan April lalu. Perusahaan pelat merah tersebut membeli 300 ribu unit rapid test kit dari perusahaan asal Belanda, Inzek International Trading BV. Belakangan, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), media investigasi yang berkolaborasi dengan Tempo, menemukan peralatan uji cepat Biozek tak diproduksi oleh Inzek, tapi oleh Hangzhou AllTest Biotech Co Ltd.
Sejumlah hasil penelitian juga menunjukkan hasil uji cepat Biozek tak tepercaya. Pada Maret-April lalu, melalui telepon dan surat elektronik, Chief Executive Officer Inzek International Trading BV Zeki Hamid memberikan penjelasan kepada OCCRP tentang proses produksi dan tingkat akurasi Biozek.
Sejumlah penelitian menyebutkan rapid test Biozek tak bisa dipercaya untuk mendeteksi virus corona.
Jika seseorang menguji dirinya sendiri, hasilnya bisa tidak tepercaya. Alat tes kami hanya bisa dipakai tenaga medis. Orang biasa bisa saja menggunakannya, tapi hasilnya bisa tidak tepercaya.
Berdasarkan penelitian tersebut, bisa saja Biozek salah mendeteksi.
Yang saya tahu, Academic Medical Center (AMC) Amsterdam dan sejumlah laboratorium menyebutkan produk kami lebih dari 90 persen bagus. (OCCRP menyebutkan AMC Amsterdam belum mengkonfirmasi tingkat akurasi Biozek.)
Biozek diduga bukan buatan Belanda, melainkan bikinan Cina. Apa tanggapan Anda?
Mitra kami di Cina, Hangzhou AllTest Biotech, yang membuat peralatan rapid test tersebut. Mereka bekerja dengan spesimen dari 70 pasien corona di Wuhan. Alat itu dikirim ke Belanda dan diperiksa lagi.
Situs Anda menyebutkan Biozek dibuat di Belanda.
Mungkin ada kesalahan penulisan. Kami tidak bermaksud menyebutkan alat itu dibuat di Belanda, tapi itu adalah merek Belanda. Kami seharusnya mengoreksi hal tersebut.
Bagaimana Anda bisa bermitra dengan AllTest?
Kami sudah bekerja sama dengan AllTest selama lima tahun. AllTest adalah pabrikan yang profesional dan bersertifikat resmi. Produk AllTest telah teruji dan kami mempercayai mereka seratus persen. Biozek tetap menuntut standar produksi yang tinggi dan melakukan pengecekan kualitas yang ketat, walau barang itu dibuat di Cina. (Dalam rilis resmi, 9 April lalu, AllTest menyebutkan perbedaan hasil tes mungkin dipengaruhi adanya antibodi dalam tubuh. Mereka juga menyatakan produk AllTest hanya bisa digunakan tenaga profesional.)
Mengapa tidak memproduksi sendiri di Belanda?
Kami sebenarnya mampu membuat alat tes corona, tapi wabah ini membuat pegawai Inzek tak bisa bekerja optimal di laboratorium. Ke depan, kami akan memastikan seluruh proses produksi dari hulu sampai hilir berlangsung di Belanda.
Negara mana saja yang memakai Biozek?
Kami sudah memproduksi 3 juta unit alat tes. Sekitar 2 juta alat rapid test Biozek sudah didistribusikan ke lebih dari 20 negara. Konsumen terbesar kami berasal dari Belanda, Rusia, Kuwait, Arab Saudi, Irak, dan Indonesia.
Produk Anda dijual dengan harga tak wajar, berkali-kali lipat dari ongkos produksi.
Kami membuat alat itu bukan untuk meraup untung besar, tapi buat menolong sesama. Kami menyarankan pelanggan menjual produknya dengan margin maksimal 10 persen saja, jangan lebih dari itu. Kami tak senang jika alat tes Biozek dibanderol 10-20 euro. (Penelusuran OCCRP menunjukkan harga beli Biozek cuma 5 euro atau sekitar Rp 80 ribu.)
Apa alasan Anda memilih perusahaan Belanda, Mach-E, sebagai distributor eksklusif di Indonesia?
Kami mengharapkan kerja sama dagang yang masif dengan mereka. Mach-E sebenarnya mengajukan permintaan menjadi distributor alat tes Biozek di negara lain, tapi belum ada pemesanan sejauh ini. Pemerintah Indonesia juga meminta kami membangun pabrik di sana. Tapi kami masih menimbang rencana itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo