Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pengelola Cek Struktur Jalan Tol Pluit Pasca Kebakaran

Kebakaran Sabtu lalu bukan yang pertama terjadi di kolong jalan tol di kawasan yang sama. Tapi pengelola menolak membahas soal permukiman liar.

2 April 2019 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi kolong tol Pluit Kilometer 25 pasca kebakaran, Ahad, 31 Maret 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola jalan tol Pluit, Jakarta Utara, akan mengecek struktur jalan pasca kebakaran di kolong jalan tol itu Sabtu, 30 Maret 2019. Kebakaran dikhawatirkan berpengaruh terhadap kekuatan beton seperti yang pernah terjadi 12 tahun lalu di kawasan yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), lewat Corporate Secretary Indah Dahlia Lavie mengungkapkan, pemeriksaan pasca kebakaran terkini untuk keperluan perbaikan pada beberapa elemen struktur yang terkena dampak. Menurut dia, struktur jalan tol masih dalam kategori aman.

"Saat ini masih dilakukan penutupan lajur ketiga di kedua arah, baik arah menuju Ancol maupun arah menuju Bandara Soekarno-Hatta," kata Dahlia saat dihubungi, Senin petang 1 April 2019.

Kebakaran di kolong Tol Pluit Kilometer 25, menyebabkan 200 keluarga kehilangan tempat tinggal, Ahad, 31 Maret 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

Kebakaran Sabtu lalu bukan yang pertama terjadi di kolong tol kawasan yang sama. Pada 2007 lalu, kebakaran hebat dua kali terjadi pada Mei dan Agustus. Panas api kebakaran saat itu membuat banyak kulit beton mengelupas dan diperkirakan menggerogoti kekuatannya. Perbaikan akhirnya menelan dana Rp 40 miliar selama sekitar empat bulan. 

Pemerintah DKI Jakarta lalu terlibat dalam penertiban permukiman di kolong-kolong jalan tol. Terakhir, pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana merelokasi namun terbukti tak berhasil.

Dahlia menolak menanggapi pertanyaan terkait langkah perusahaan terhadap warga yang tinggal di kolong jalan tol. Dia bergeming sekalipun sebelumnya, Sekretaris Kelurahan Pejagalan Mulyadi menyatakan menunggu dari CMNP untuk kebutuhan relokasi. CMNP disebut Mulyadi sebagai pemilik aset di kolong jalan tol itu. 

"Pak Lurah sudah bersurat dua minggu yang lalu sebelum kejadian ini, karena tanah ini adalah aset dari PT CMNP, agar segera tindak lanjutnya bagaimana," kata dia di lokasi kebakaran, Minggu 31 Maret 2019.

Kepala Bidang Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti berujar, prioritas pelaksanaan relokasi ke rumah susun dilakukan sesuai dengan program-program yang ada di Pemerintah Provinsi DKI. Menurut dia, stok unit rusun milik pemerintah daerah juga terbatas.

Petugas Pemadam Kebakaran memedamkan api dalam kebakaran di kolong jalan tol Jembatan Tiga-Pluit, pada Sabtu pagi, 30 Maret 2019. Foto/TMC Polda Metro Jaya

Untuk itu, mengenai nasib warga kolong Tol Pluit yang rumahnya telah hangus terbakar, Meli mengatakan butuh pertimbangan dari pucuk pemerintahan untuk melaksanakan relokasi. "Kalau kejadian force majeure begini, ya kalau ada arahan dari Pak Gubernur atau permintaan dari Wali Kota nanti akan kita pertimbangan," kata Meli, Senin, 1 April 2019.

Kebakaran yang terjadi pada Sabtu pagi lalu menghanguskan sekitar 200 bangunan. Sebanyak 117 kepala keluarga atau 315 jiwa menjadi korban terdampak. Dari jumlah tersebut, 41 orang di antaranya merupakan anak usia sekolah. Kebakaran itu disebabkan dari ledakan kompor milik warga.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus