Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penjudi, Samseng & Surat Kaleng

Razia polisi medan sempat menangkap penggerak judi gelap. boking-boking dibelakang layar penjudi belum terungkap. warga kota membantu dengan laporan via surat kaleng.

22 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEKAD Gubernur Sumatera Utara untuk terus "berperang melawan judi" rupanya berkelanjutan. Setidak-tidaknya di Kota Medan yang selama ini dikenal sebagai pusat penggerak judi-judi gelap yang tersembunyi di berbagai sudut Sum-Ut. Dalam razia awal bulan ini 2 di antara penggerak itu tertangkap, di samping 162 penjudi lainnya dari 7 tempat judi gelap. Sejak Hari Raya Imlek, Februari lalu, perjudian di Kota Medan memang tampak mengganas. Tapi aneh, setiap kali polisi hendak melakukan razia, para penjudi lolos. Hal ini menurut Dantabes Medan dan sekitarnya, Kol. Darwo Sugondo, selain karena tempat judi itu selalu berpindah-pindah, juga diorganisir secara rapi. Misalnya, di sekitar tempat itu jika sedang berlangsung perjudian, selalu disebari penjaga dan samseng (tukang pukul). Sehingga begitu ada tandatanda polisi mau datang, para penjaga memberi kode -- maka kaburlah para penjudi. Atau bila ada tanda-tanda mencurigakan lainnya, tak segan-segan samseng turun tangan, terkadang dengan kekerasan. "Tapi belajar dari pengalaman, kami berhasil juga," tutur Darwo Sugondo. Maksudnya dalam 2 kali razia awal bulan ini bukan saja pelaku dan penggerak judi berhasil ditangkap, juga berbagai perlengkapan seperti rolet, papan-papan angka, berikut sejumlah uang dan botolhotol minuman. Tak ketinggalan pula 5 orang amoy yang bertindak sebagai kasir. Dalam razia ini juga diikut-sertakan polisi ekonomi dan dengan cara mendadak sehingga sebelumnya tak sempat bocor ke telinga bandar-bandar judi. Sebegitu jauh menurut Darwo Sugondo, belum ditemukan beking-beking di belakang layar penjudi-penjudi yang tertangkap itu. Namun Dantabes Medan dan sekitarnya ini mengungkapkan bahwa penjudi-penjudi itu sudah begitu berani melawan polisi. Dalam razia di Jalan Tenggiri awal Maret lalu misalnya, ketika tempat itu sudah digrebek, para penjudi masih sempat melempari anggota-anggota polisi dengan batu. "Untung tak ada anggota saya yang cidera," tambah Darwo. Contoh lain tentang kenekatan penjudi-penjudi itu umpamanya ketika Lim Seng, seorang di antara 2 penggerak judi yang tertangkap dalam razia tadi, memukul seorang wartawan ketika hendak memotretnya di depan petugas polisi yang sedang memeriksanya. Terjadi pergumulan beberapa saat, masing-masing mengeluarkan ilmu bela diri. Tapi justru dengan kejadian ini pihak kepolisian mempunyai alasan menahan Lim Seng. Dengan tuduhan berjudi, memang tidak seorangpun di antara penjudi yang tertangkap basah itu ditahan. Namun Darwo menjanjikan, penjudi-penjudi itu akan diajukan ke pengadilan. Hanya berdasarkan pengalaman, vonis dari pengadilan tak akan membuat mereka jera. Pada 1978 misalnya, pihak Kepolisian Kotabes Medan pernah menyerahkan 15 berkas perjudian ke pengadilan dan sebanyak 23 berkas kasus serupa pada 1979. "Mereka hanya dapat hukuman 1 sampai 3 bulan penjara, atau denda Rp 5 000", kata Darwo. Karena itu agar mereka kapok mulai terdengar suara dari beberapa orang tokoh generasi muda Medan, agar terhadap penjudi-penjudi itu dikenakan hukuman kerja paksa seperti yang pernah dilakukan Pangkopkamtib Sudomo terhadap seorang penimbun semen di kota itu. Bagaimanapun juga operasi menyikat penjudi yang dilakukan Kepolisian Medan itu mendapat dukungan dari warga Kota Medan. Sampai pekan lalu menurut Darwo, di meja kerjanya selalu bertumpuk surat kaleng dari warga kota yang melaporkan tempat-tempat judi gelap berlangsung. Ada yang lengkap dengan peta dan jam permainan judi itu. Salah satu surat buta itu ada pula menyebut bahwa di Medan saat ini sedang berlangsung toto gelap. "Surat-surat itu akan banyak membantu kami," tambah Darwo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus