ANDA penderita diabetes? Ada kabar baik: pekan lalu dikabarkan
bahwa Sakarin, satu-satunya pemanis yang bisa dicicipi penderita
diabetes ternyata tidak mengakibatkan kanker. Paling tidak dua
penelitian yang terpisah di Amerika Serikat membuktikannya.
"Tak ada hubungan antara sakarin dan kanker kandung-kemih," ujar
Ernest Wynder, direktur American Health Foundation setelah
menyelesaikan penelitian mengenai bahan pemanis itu.
Wynder adalah orang pertama yang menghubungkan antara rokok dan
kanker paru-paru. Dari penelitian terakhir ini ia juga tak
menemukan bukti sakarin mendorong terjadinya kanker paru-paru.
"Orang yang memakan sakarin sedikit sekali untuk tidak
mengatakan sama sekali tidak punya risiko kena kanker
kandung-kemih," begitu pula kesimpulan Alan Morrison dari
Universitas Harvard yang juga melakukan penelitian yang sama.
Kedua hasil penelitian tadi merupakan jawaban langsung terhadap
Food and Drug Administration (dinas makanan obat-obatan
Amerika Serikat). Dua tahun lalu badan ini mengajukan usul
kepada Kongres agar melarang penggunaan sakarin, karena bahan
pengganti gula ini bisa menyebabkan kanker kandung-kemih.
Hubungan kanker dengan sakarin ini semula muncul dari penelitian
di Kanada. Para peneliti dari FDA, yang terkenal amat keras
dalam menyeleksi bahan makanan, kemudian menyelenggarakan
penelitian untuk menguji kebenaran laporan dari negara
tetangganya itu. Nyatanya melalui percobaan terhadap tikus
sakarin memang mengakibatkan kanker.
1.000 Botol
Berdasarkan hasil penelitian tadi, FDA serta-merta mendesak
Kongres menyusun rancangan peraturan untuk melarang sakarin.
Tetapi seorang anggota Kongres, senator Richard Schweiker
meminta agar pembicaraan mengenai sakarin ditangguhkan dulu,
untuk memberikan kesempatan kepada dinas kesehatan memberikan
bukti-bukti ilmiah. Senator Edward Kennedy mengusulkan agar
dibentuk panitia panel ilmiah untuk memperdebatkan usul larangan
yang disampaikan FDA.
Di luar Kongres dan badan-bada resmi yang menyangkut kesehatan 5
juta penderita diabetes alias kencing manis menyatakan kemarahan
terhadap rencana larangan sakarin. Mereka meragukan kebenaran
percobaan-percobaan laboratorium di Kanada maupun di AS sendiri.
"Jumlah sakarin yang diberikan ke pada tikus-tikus percobaan
demikian banyaknya, sehingga sama dengan seorang manusia minum
1.000 botol minuman yang pakai sakarin," tolak para pembangkang
yang menderita diabetes itu. Mereka tidak keberatan terhadap
penelitian kembali. Asal jumlah sakarin yang dicobakan sesuai
dengan yang diminum manusia normal. Nah, kalau dengan begini
memang masih terbukti, apa boleh buat mereka akan tunduk.
Tanggapan para penderita diabetes yang keras bisa dimaklumi.
Mereka merasa yang paling menderita. Kalau bukan sakarin,
pemanis apa lagi yang bisa mereka nikmati. Sementara gula biasa
boleh dikatakan sudah semacam makanan "haram".
Meskipun sakarin tak bernilai gizi, cuma dialah yang bisa
memberikan nikmatnya manis. Manisnya bisa mencapai 500 kali gula
biasa. Tapi aman bagi si pemakai. Sejak ditemukannya tahun 1879
oleh Ira Remsen dan Canstantin Fahlberg (dua-duanya warganegara
AS) baru kemudian diributkan sakarin membikin kanker. Tak benar
pula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini