Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang bus Transjakarta berangsur meningkat kembali setelah kasus Covid-19 di Jakarta melandai. Kepala Departemen Humas dan Kemitraan Transjakarta Iwan Samariansyah mengatakan jumlah penumpang kini rata-rata mencapai 650 ribu orang per hari.
“Alhamdulillah setelah intensitas pandemi berkurang angka penumpangan naik lagi,” kata Iwan di Command Center, Kantor Pusat Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 19 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Iwan, angka tersebut sudah tiga kali lipat dari angka terendah jumlah penumpang harin selama pandemi Covid-19. Saat wabah Covid-19 terparah, pelanggan Transjakarta turun drastis.
Angka penumpang harian turun menjadi 200 ribuan. Penurunan ini berpengaruh terhadap bisnis Transjakarta yang melambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum pandemi, jumlah penumpang rata-rata bisa mencapai satu juta orang per hari. “Kita senang sekali karena berarti dalam sebulan kita mengangkut 30 juta penumpang harian saat itu,” tutur Iwan.
Meskipun jumlah penumpang berangsur meningkat, pihak Transjakarta tetap mewajibkan pelangggan menggunakan masker. Kendati tanda silang di bangku sudah dihilangkan, Iwan berharap penumpang tetap menjaga protokol kesehatannya.
“Sesuai dengan arahan Kepala Dinas Perhubungan DKI juga sih, jangan sampai ada klaster baru transporasi. Dilonggarkan, terus euforia. Karena itu jangan sampai terjadi,” kata Iwan.
Penumpang Transjakarta Tembus 1 Juta Orang Per Hari Sebelum Pandemi Covid-19
Sebulan pandemi Covid-19 muncul, jumlah penumpang Transjakarta tembus mencapai 1.006.579 orang pada Selasa, 4 Februari 2020. Sementara, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi mulai Maret 2022.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo mengatakan, perseroan mencatatkan sejarah baru dalam capaian jumlah penumpang. “Angka ini mengalami kenaikan dibanding Selasa, 28 Januari lalu yang hanya melayani 987.583 pelanggan,” dia melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Januari 2020 lalu.
Menurut dia, salah satu poin terbesar yang menyumbang angka terbesar dalam kenaikan pelanggan adalah adanya program layanan transportasi terintegrasi, mikrotrans Jak Lingko yang dicanangkan Gubernur DKI Anies Baswedan. “Layanan ini sangat membantu sebagai moda first mile dan last mile masyarakat," ucapnya.
Nadia menuturkan, hingga 5 Februari 2022 tercatat sebanyak 257.981 pelanggan telah menggunakan layanan mikrotrans. Selain itu, kata dia, peningkatan jumlah penumpang juga disumbang dari upaya pemerintah mengintegrasikan transportasi di Ibu Kota.
“Kami akan terus melakukan pelayanan maksimal bagi pelanggan setia kami tentunya," tutur dia.
Transjakarta, kata dia, juga sedang berfokus dalam mengupayakan program mandiri bertransportasi. Untuk merealisasikan program itu, Transjakarta telah menerapkan sistem pengarah perjalanan (Wayfinding) serta memasang alat Tap On Bus (TOB) di seluruh armada Non Bus Rappid Transit (BRT).
Bahkan, dalam jangka 5-10 tahun ke depan, Transjakarta sudah menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. "Kami menekankan empat target utama yang akan dicapai yaitu terkait peningkatan ridership, pelayanan armada, infrastruktur, dan pendapatan nontiket," ujarnya.
Selain itu, untuk target jumlah pelayanan armada bus Transjakarta juga bakal ditingkatkan hingga 19 persen, atau sejumlah 4.334 armada pada tahun ini. Dengan perincian 967 bus rapid transit (BRT), 1.167 bus nonbrt, dan 2.200 mikrotrans. "Kemudian kami bakal penambahan jangkauan layanan dari 278 rute menjadi 285 rute," ucapnya saat itu.
Baca juga: Melongok Pusat Kendali Transjakarta, Dapur Monitor Alur Bus Semua Koridor