Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penyebab Kota Bekasi Keteteran Perbaiki Jalan-jalan Berlubang

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi mengandalkan 2 unit reaksi cepat untuk memperbaiki jalan rusak atau jalan berlubang di wilayah itu.

3 Februari 2019 | 21.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi jalan rusak. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi -Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi mengandalkan dua unit reaksi cepat (URC) untk memperbaiki jalan rusak atau jalan berlubang di wilayah setempat. Beban tim tersebut cukup berat mengingat kerusakan pada musim hujan sangat banyak.

Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Idi Susanto mengatakan, instansinya mempertimbangkan membentuk setiap kecamatan melalui unit pelaksana teknik daerah (UPTD).
Baca : Jalan Berlubang Bermunculan di Kota Bekasi, Begini Keluhan Warga

Sebab, setiap tim baru bisa menyelesaikan 4 meter persegi jalan rusak setiap hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Idi pada puncak musim hujan kerusakan jalan hampir bersamaan di seluruh wilayah. Sehingga, dengan adanya dua tim URC yang ada membuat kerja tim tersebut kewalahan.

"Kami masih merumuskan bagaimana metode kerja yang tepat dalam menangani kerusakan jalan," katanya, Ahad, 3 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain beban kerja cukup berat, kata dia, pihaknya hanya mempunyai dana sebesar Rp 3 miliar untuk perbaikan jalan selama setahun.

Pengendara motor berhati-hati saat melintasi jalanan berlubang di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, 6 Februari 2015. Tingginya intensitas curah hujan salah satu penyebab rusaknya jalan dibeberapa wilayah Ibukota. TEMPO/Dasril Roszandi

Dana sebanyak itu dinilai tidak cukup untuk menutup jalan berlubang yang mencapai ribuan titik se Kota Bekasi. "Anggaran kita sedikit, sedangkan beban perbaikan jalan luar biasa (banyak)," katanya.

Idi menuturkan, jalan di Kota Bekasi mudah rusak karena menggunakan material aspal, sedangkan kemiringan wilayah hanya dua derajat atau cenderung datar. Hal ini diperparah dengan buruknya sistem drainase sehingga genangan kerap terjadi di jalan yang berujung pada kerusakan infrastuktur jalan.

Jalan rusak di Kota Bekasi mulai dirasakan oleh warga di wilayah tersebut. Melalui media sosial mereka mengkritik pemerintah ihwal jalan berlubang dimana-mana itu.

Simak pula :
Dinas Bina Marga Akui 60 Persen Jalan di Kota Bekasi Masih Gelap

Misalnya, Arqi Putra menyebut jalan rusak di Jalan Chairil Anwar depan SMP 2 cukup mengganggu, termasuk di Jalan Kartini poncol.

Warga lain melaporkan adanya jalan berlubang di Jalan Cut Mutia depan Betos cukup lebar, di Jalan Ahmad Yani menjelang fly over juga rusak meskipun dekat dengan kantor Wali Kota Bekasi. "Musim hujan banyak jalan di Bekasi cocok buat tempat mancing," ujar pemilik akun Afri kesal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus