Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Perbaikan Flyover Kemayoran Menggunakan Aspal Elastis

Pengelola akan melakukan pengaspalan ulang agar flyover Kemayoran tetap bisa digunakan masyarakat.

5 Januari 2019 | 13.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penampakan jalan renggang di flyover Kodim Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Januari 2019. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) tak lagi menggunakan karet untuk mengisi bagian expansion joint di flyover Kemayoran. Sebagai gantinya, pengelola menggunakan aspal elastis untuk mengisi sambungan antarjembatan itu.

Simak juga :
Ini Kata Pejabat PUPR Membantah Flyover Cengkareng Sudah Bergeser

"Kami pakai aspal yang bisa memuai, bukan karet lagi. Diharapkan jangka waktu pemakaiannya lebih lama," ujar Direktur Perencanaan PPKK Riski Renando kepada Tempo, Sabtu, 5 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riski menjelaskan, usia pakai aspal elastis bisa 5 sampai 10 tahun. Keawetan pemakaian itu, kata dia, tergantung dari kondisi cuaca dan jenis kendaraan yang melintasi. Semakin banyak kendaraan berat, maka umur sambungan semakin pendek.

Adapun untuk jenis kendaraan yang melintas di jembatan layang itu, kata Riski, mayoritas adalah sepeda motor dan mobil mini bus. Selain itu ada juga bus Transjakarta. "Jadi kalau ditambah dengan banyak hujan, usianya cuma bisa sampai tiga tahun," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baru-baru ini Jembatan Kemayoran viral di media sosial karena disebut mengalami kerenggangan pada strukturnya. Kabar tersebut mengundang berbagai reaksi dari warganet. Apa lagi, waktu terjadinya peristiwa itu berdekatan dengan renggangnya kontruksi jembatan layang di Cengkareng, Jakarta Barat.

Riski menuturkan jalan tampak seperti renggang karena aspal mengelupas. Aspal terkelupas karena karet expansion joint jebol.

Expansion joint adalah penghubung dua struktur jembatan. Pemuaian expansion joint juga bisa terjadi meski aspal masih utuh. Dia mencontohkan adanya getaran seperti melewati lubang ketika melintas di flyover.

Renggangan pada jembatan layang, kata Riski, memang ada dalam setiap jembatan. Sebab, jika tak dibuat renggangan, jembatan mudah retak. "Kayak rel kereta lah, ada renggang sedikit untuk memberi ruang saat relnya memuai," ujar dia. 

Baca: Sedang Dalam Perbaikan, Flyover Kemayoran Dibuka Satu Lajur

Saat ini, pengelola sudah membuang karet dan mengisi bagian expansion joint itu dengan aspal elastis. Riski menjelaskan saat aspal mengelupas, pihaknya akan melakukan pengaspalan ulang agar flyover Kemayoran tetap bisa digunakan masyarakat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus