Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerusuhan kali ini dipicu oleh kabar burung yang ternyata keliru. Penduduk sebuah kampung mendengar seorang warganya ditusuk pemuda kampung lain, yang ternyata keliru. Tanpa mengecek, mereka langsung menyerbu. Di salah satu kawasan Jakarta yang paling padat ini, sedikit saja alasan memang dapat langsung membakar kerusuhan. Bentrok massal ini bukan yang terbesar sejak 1970-an. Awal tahun 2000 lalu bentrok besar juga terjadi.
***
Soerjadi mengaku bahwa dirinya tidak tahu-menahu perihal penyerangan tersebut. Menurut dia, dirinya baru belakangan mengetahui bahwa pelaku penyerbuan adalah anggota Brigade Infanteri dan Brigade Mobil dari kepolisian. Ia mengaku bahwa kedatangan anggota PDI ke lokasi penyerbuan adalah untuk serah terima kantor PDI.
Dengan pembebasan ini, tersangka kasus 27 Juli yang masih ditahan adalah Alex Widya Siregar. Polisi berjanji akan menuntaskan kasus ini mesti sejumlah tersangka dikenai status penangguhan tahanan.
***
Dua kepanitiaan yang dibentuk adalah komite bersama untuk modalitas keamanan dan komite bersama untuk kemanusiaan. Komite yang pertama bertugas memonitor pelaksanaan gencatan senjata antara GAM dan TNI. Adapun komite yang kedua bertugas menjalankan misi kemanusiaan. Komite keamanan diisi oleh perwakilan GAM dan Indonesia, sedangkan komite kemanusiaan diisi oleh keduanya, ditambah dengan perwakilan dan lembaga swadaya masyarakat Aceh.
***
Argumen Abdurrahman bahwa pencabutan ketetapan itu dapat menghilangkan diskriminasi terhadap anak cucu bekas anggota PKI dibantah semua fraksi MPR dengan mengatakan bukan cuma anak anggota PKI yang terdiskriminasi. "Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) juga. Ingat, Syahrir harus mati di tahanan pemerintah dan itu tidak dipersoalkan," kata Hajriyanto Y. Thohari dari Partai Golkar.
Usul Abdurrahman Wahid itu sebelumnya menjadi perdebatan di media massa. Sejumlah kalangan menilai usul itu baik demi terciptanya rekonsiliasi nasional. Kalangan lainnya menilai hal itu berbahaya karena bisa memunculkan kembali komunisme di Indonesia.
***
Arif Zulkifli
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo