Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Perlintasan Kereta Terus Makan Korban

PT KAI meminta pihak pemerintah ikut berperan mengatasi perlintasan liar.

2 Desember 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perlintasan Kereta Terus Makan Korban

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA -- Perlintasan kereta api di Jakarta dan sekitarnya terus memakan korban. Sabtu lalu, dua orang tewas setelah mobil yang ditumpangi mereka ditabrak kereta api ekonomi Jakarta-Tangerang di perlintasan Rawa Buaya, Jakarta Barat. "Perlintasan tersebut memang tidak ada palang dan penjaga," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Barat, Ajun Komisaris Rahmat Dalizar, saat dihubungi Tempo, kemarin.

Dua korban yang tewas adalah Anita, 36 tahun, dan ibunya, Ong Kam Hong alias Mina, 70 tahun. Warga Palem Lestari Blok A-3 itu tewas setelah mobil mereka terseret sekitar 20 meter dari perlintasan itu. Rahmat mengatakan perlintasan itu tidak berpalang dan hanya dijaga oleh warga setempat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo, mengatakan belum ada detail mengenai jumlah perlintasan yang tak dijaga seperti itu di Jakarta Barat. "Akan kami koordinasikan dengan PT KAI," ujar dia, kemarin.

Dalam catatan Tempo, selama satu tahun ini telah terjadi enam kecelakaan di perlintasan kereta di Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Kosambi. Enam orang tewas selama kurun setahun.

Warga Duri Kosambi mengatakan telah meminta pemasangan pintu perlintasan kepada pemerintah kota setempat. "Sudah disampaikan kepada kelurahan hingga wali kota, tapi tidak ditanggapi," kata Khairul, seorang warga setempat yang ditemui kemarin.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) I Jakarta, Sukendar Mulya, menyatakan problem perlintasan liar jalur kereta api perlu diselesaikan secara sinergis oleh pihak-pihak yang berkepentingan. "Pihak pemerintah kota, Dirjen Perkeretapian, dan PT KAI harus bertemu membahas ini," kata Sukendar saat dihubungi Tempo, kemarin.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan pemerintah berencana membangun sekitar 12 jalan layang dan terowongan di wilayah Ibu Kota. Menurut anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, M. Sanusi, pihaknya telah menyetujui anggaran pembangunan underpass dan fly over di dua titik perlintasan kereta api. "Tahun 2013 dan 2014 ada dua titik pembangunan," ujar politikus partai Gerindra itu, kemarin. Dana anggaran yang disediakan Rp 300 miliar. Dia berharap pembangunan jalan layang dan terowongan itu bisa meminimalkan angka kecelakaan di perlintasan. ISMI DAMAYANTI | ERWAN HERMAWAN | JULI HANTORO


Perlintasan

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia menyatakan jumlah total perlintasan jalur kereta api di Daerah Operasi I sebanyak 549. Rinciannya:

  • 186 perlintasan resmi dan dijaga;
  • 123 perlintasan resmi yang tidak dijaga;
  • 43 perlintasan fly over dan underpass;
  • 197 perlintasan liar.

    Humas PT Kereta Api Daops 1
    Celaka di Perlintasan

    3 Maret 2013
    Tempat: Perlintasan Volvo, Pasar Minggu
    Korban: 9 orang luka-luka
    Penyebab: Kopaja P19 jurusan Ragunan-Tanah Abang menerobos perlintasan.

    19 April 2013
    Tempat: Perlintasan Stasiun Pondok Cina
    Korban: 1 orang meninggal
    Penyebab: Arradan yang berkuliah di Universitas Indonesia dengan sepeda motornya menerobos palang pintu yang mulai ditutup. Dia tewas setelah terlempar sejauh 20 meter.

    17 Juni 2013
    Tempat: Perlintasan Pasar Minggu
    Korban: Tidak ada
    Penyebab: Metro Mini S-640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang menerobos perlintasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    4 Oktober 2013
    Tempat: Perlintasan dekat Stasiun Batu Ceper, Poris Plawad, Kota Tangerang
    Korban: 2 orang meninggal
    Penyebab: KRL Commuter Line dari arah Stasiun Duri, Jakarta, menuju Stasiun Tangerang menabrak truk bermuatan plastik. Kereta langsung menabrak truk yang melintasi perlintasan dan menyeret sepeda motor. Pengemudi sepeda motor dan sopir truk tewas di tempat

    27 November 2013
    Tempat: Perlintasan Pondokjati, Kayumanis
    Korban: 1 orang tewas
    Penyebab: Nuraini (55), seorang guru, berhasib nahas setelah sepeda motor yang dikendarai suaminya menerobos perlintasan kereta. Muncul kereta dari arah Bogor menuju Jatinegara yang menabrak bagian belakang sepeda motornya. Sang suami yang berada di depan hanya luka-luka, sedangkan Nuraini tewas di tempat.

    30 November 2013
    Tempat: Perlintasan Rawa Buaya, Cengkareng
    Korban: 2 orang meninggal
    Penyebab: Mobil Toyota Yaris menerobos perlintasan dan dalam waktu bersamaan melintas kereta dari arah Jakarta menuju Tangerang.

    EVAN | PDAT Sumber Diolah Tempo

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus