Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejumlah kelurahan mengerahkan kendaraan dinas untuk antar-jemput warga lansia yang menjalani vaksinasi.
Pengurus wilayah melibatkan kader PKK hingga Dasawisma untuk membujuk warga lansia datang ke lokasi penyuntikan vaksin di wilayahnya.
Lurah Pinangsia sempat membagikan uang untuk membeli vitamin kepada warga lansia setelah vaksinasi.
JAKARTA – Kelompok warga lanjut usia (lansia) banyak yang tidak memahami penggunaan Internet sehingga kesulitan mendaftar sebagai penerima vaksin Covid-19. Karena itu, sejak pekan ini, pemerintah Jakarta mulai membuka pendaftaran di puskesmas. Cara ini mengubah teknis sebelumnya yang mengharuskan penerima vaksin mendaftar secara daring melalui sistem yang dikembangkan oleh pemerintah.
"Kami layani sebaik mungkin, terlebih yang sudah terdata. Apakah sudah betul data orang tua kita, kakek-nenek kita,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan adanya kebijakan ini, Riza berharap hal ini semakin mempermudah pemberian vaksin bagi kelompok lansia. Selain itu, orang yang mengantar atau mendampingi warga lansia dapat mendaftarkan diri untuk menerima vaksin. Tujuannya agar orang-orang di sekitar lansia tidak menjadi pembawa virus corona. “Hanya yang mengantar lansia karena jumlah vaksin bagi masyarakat luas masih terbatas dan belum dibuka,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Jakarta berupaya menggenjot capaian vaksinasi kepada kelompok masyarakat yang berusia lebih dari 60 tahun. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, potensi dan fatality rate (rata-rata kematian) kelompok lansia menduduki peringkat teratas dalam penanganan pandemi Covid-19. Sementara itu, di Jakarta tercatat jumlah warga lansia yang harus divaksinasi lebih dari 911 ribu orang. Sedangkan jumlah warga lansia yang sudah menerima penyuntikan vaksin dosis pertama baru 523 ribu orang atau setara dengan 57,5 persen.
“Harapannya, para pendamping bisa membantu lansia, yang mayoritas belum melek teknologi, untuk pendaftaran yang harus mengisi sejumlah data dan informasi di situs web Kementerian Kesehatan (Dki.kemenkes.go.id),” kata Riza. Pemerintah Jakarta menargetkan penyuntikan vaksin kepada kelompok lansia dapat mencapai 90-95 persen sebelum perayaan Idul Fitri pada pertengahan Mei mendatang.
Warga lansia saat mengikuti pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di RPTRA Garuda, Jakarta, 29 Maret 2021. TEMPO/Subekti.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, para pendamping hanya perlu mengantar para lansia ke lokasi penyuntikan vaksin yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di lokasi tersebut pengantar dapat melakukan verifikasi sebelum mendaftar sebagai penerima vaksin dosis pertama. Verifikasi ini penting guna memastikan pengantar tak memiliki penyakit bawaan. “Kami ingin vaksinasi kelompok lansia berjalan lebih cepat,” kata dia.
Pelaksana tugas (plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Jakarta, Suharti, mengatakan pemerintah Jakarta telah bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan asosiasi industri untuk memperlancar vaksinasi di Ibu Kota. Setiap warga lansia akan mendapat lokasi vaksinasi yang dekat dengan tempat tinggal. Dengan cara ini, fasilitas pemberian vaksin di Ibu Kota terus bertambah, terutama di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Harapannya, setiap warga bisa mendapat lokasi penyuntikan di RW (rukun warga) yang sama,” ujar Suharti.
Pemerintah Jakarta juga bekerja sama dengan sejumlah operator transportasi untuk mempermudah mobilitas pengantar dan lansia menuju lokasi penyuntikan. Warga lansia dapat menggunakan bus sekolah dan bus Transjakarta menuju lokasi penyuntikan. Bahkan pemerintah telah berkolaborasi dengan operator online, yaitu Grab dan Gojek, agar kelompok lansia mendapat potongan ongkos saat menuju lokasi penyuntikan. “Jadi, disediakan fasilitas antar-jemput untuk memudahkan,” kata Suharti.
Sejumlah kelurahan turut ambil bagian untuk memperlancar vaksinasi bagi kelompok lansia. Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara, misalnya. Satuan Polisi Pamong Praja di tempat itu menyediakan kendaraan dinas berupa sepeda motor dan mobil untuk penjemputan warga lansia. Upaya ini diklaim mampu menggenjot pencapaian jumlah lansia yang mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 61 persen atau 1.505 orang dari total data 2.483 orang. “Kalau lansia-nya dalam keadaan sehat dan belum divaksin, langsung bisa dijemput,” kata Lurah Semper Timur, Cahyo Hudoyo.
Contoh lain ditunjukkan oleh Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, yang menggunakan strategi jemput bola dengan melibatkan kader juru pemantau jentik nyamuk (jumantik), pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan Dasawisma. Para kader yang merupakan warga setempat tersebut memiliki informasi dan kedekatan dengan para warga lansia serta keluarganya. Hal ini cukup efektif karena mampu memberikan penjelasan dan mengantar para lansia ke Puskesmas Cawang.
Sementara itu, di Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, sejumlah lansia yang menjalani vaksinasi di Sekolah Dasar Negeri 01 Pinangsia mendapat uang saku. Lurah Pinangsia, Bing Selamet, meminta petugas RT dan RW secara proaktif mendata dan mengajak warga lansia mendapatkan vaksin. Bahkan kelurahan ini menyediakan layanan antar-jemput menggunakan kendaraan dinas sejumlah satuan kerja perangkat daerah. “Ini uang hadiah saja (Rp 50 ribu per orang). Saya bilang untuk beli vitamin,” kata Selamet.
FRANSISCO ROSARIANS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo