Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran PT Agung Podomoro Land Tbk, Agung Wirajaya, menyebut konsep kompleks perumahan di atas bangunan Thamrin City sudah didesain sejak awal pembangunan. Agung berujar, pihaknya memanfaatkan lahan yang ada untuk membuat hunian di tengah kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Agung Podomoro Land melihat potensi pembangunan hunian berupa perumahan di lahan kosong di atas gedung Thamrin City itu. "Karena kan istilahnya kalau di tengah kota lahan juga terbatas dan sangat mahal ya kita musti lebih optimal menggunakan lahan yang ada," kata Agung saat dihubungi Rabu malam, 26 Juni 2019.
Perusahaan, ujar Agung, menilai masih banyak warga yang ingin memiliki hunian mirip rumah tapak (landed) di tengah kota Jakarta. Karena itulah, Agung Podomoro Land memanfaatkan ruang yang ada di atas bangunan Thamrin City.
Desain kompleks perumahan itu sudah disatukan dengan rencana awal pembangunan Thamrin City. Mal di kawasan Jakarta Pusat itu dibangun dengan konsep ada dua tower apartemen di atas gedung. Di antara dua tower inilah kompleks perumahan Cosmo Park berdiri.
"Jumlahnya kayaknya tidak sampai 100 unit. Mungkin sekitar 70-an kalau tidak salah. Tidak banyak kok," ujar Agung.
Dua hari lalu Tempo menyambangi kompleks perumahan tersebut. Situasinya persis seperti berada di kawasan perumahan meski berlokasi berada di atas gedung. Ada lima blok rumah yang lengkap dengan aspal dan pepohonan.
Malam itu masih ada sejumlah orang yang berenang di kolam renang, juga di sana. Ada juga warga negara asing berlari malam di kompleks perumahan. Untuk bisa mengakses ke sana harus masuk melalui lobi Cosmo Mansion. Setelah itu naik ke lantai 10 apartemen The Jakarta Residence.
Kompleks perumahan di atas bangunan Thamrin City ini didirikan oleh PT Jakarta Realty selaku pengembang. PT Jakarta Reality merupakan perusahaan gabungan antara PT Agung Podomoro Land dan BUMD bernama PT Jakarta Propertindo (Jakpro).