Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pesan Tersembunyi Patung di Kawasan Revitalisasi Kali Besar

Beberapa patung yang terpajang di lokasi revitalisasi Kali Besar atau tepat di samping obyek wisata Kota Tua Jakarta ternyata memiliki pesan khusus.

14 Agustus 2018 | 06.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pejalan kaki melintasi jalur pedestrian Kali Besar Kota Tua, Jakarta, Jumat, 6 Juli 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa patung yang terpajang di lokasi revitalisasi Kali Besar atau tepat di samping obyek wisata Kota Tua Jakarta ternyata memiliki pesan khusus.

Baca: Dua Pelican Crossing Dibangun di Bundaran HI, Anggarannya?

Patung-patung tersebut adalah karya dari pematung Dolorosa Sinaga. Bila ditelaah, ada pesan yang ingin disampaikan sang pematung melalui karyanya tersebut.

"Tidak semua patung di sana karya saya. Patung anak sekolah dengan sepatu tergantung di leher itu karya asisten saya," kata Dolorosa di kediamannya di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, 9 Agustus 2018.

Menurut Dolorosa, ide patung anak sekolah itu sangat menarik dan sesuai dengan pengalaman warga Jakarta. "Karena menggambarkan perjuangan anak sekolah yang tetap ingin belajar meski harus melewati banjir." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Patung lain yang terpasang di Kali Besar adalah petugas kebersihan dengan pose menyapu. Patung ini mengandung kampanye kebersihan kepada para pengunjung.

Dolorosa ingin para pengunjung tersentuh untuk senantiasa menjaga kebersihan kawasan revitalisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dolorosa mendesain patung untuk kawasan revitalisasi dengan pedestrian scale atau berskala manusia pada umumnya. Dia bermaksud menciptakan patung yang ' interaktif dan komunikatif ' bagi para pengunjung.

Baca: Pengerjaan Trotoar dari Patung Kuda ke Sarinah Nyaris Belum Tersentuh

Meski berisiko rusak oleh tangan-tangan jahil, dia mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut.

Bagi Dolorosa Sinaga, permasalahan umum seperti aksi vandalisme menandakan masyarakat kota Jakarta masih dalam proses memahami dan mengapresiasi karya seni seperti patung di Kali Besar. 

"Saya tidak takut patung karya saya dicorat-coret. Kalau ternyata memang terimbas aksi vandalisme, ya tinggal dicat lagi. Itu bagian dari proses menuju apresiasi karya seni yang lebih tinggi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus