Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pil dukun mono dari jombang

Supardi alias codet sakit tenggorokan. ia ke dukun madun yang memberinya ramuan "tradisional" berupa 27 keping baja, yang ditelan codet bersama pisang. keruan penyakit codet semakin parah dan akhirnya tewas.

19 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAKIT di tenggorokan Supardi alias Codet, 47 tahun, belum reda. Penduduk Desa Pulo Lor, Jombang, Jawa Timur, itu akhir November lalu memutuskan berobat ke dokter. Ia diberi sejumlah obat. Entah mengapa kemudian Codet berubah pikiran dan memilih mengunjungi seorang dukun yang tak jauh dari rumahnya. Sang dukun lalu memberi ramuan "tradisional" berupa 27 keping baja, yang ditelan Codet bersama pisang. Keruan, penyakit Codet semakin parah. "Selain kejang, tangan dan kakinya sulit digerakkan," kata Iffah, istri Codet, kepada Herry Mohammad dari TEMPO. Laki-laki yang makelar batu bata itu buru-buru diangkut ke RSU Jombang. Ia harus dirawat di ruang khusus tanpa cahaya. Menurut dokter, ia menderita tetanus. Sehari kemudian ayah satu anak itu meninggal. Keluarga Codet penasaran dan ingin membuktikan, apa benar logam yang dimakan Codet memang dari baja. Jawaban diperoleh. "Kepingan itu dari baja yang dipecah dengan suatu benda. Makanya, pecahan bentuknya tak merata," kata Jakfar, seorang tukang las. Madun, 27 tahun, dukun itu, segera diciduk polisi. Ia mengaku memberikan ramuan baja pada Codet, tetapi menolak memperagakan sendiri. Mungkin ia satu-satunya juga dukun yang mono di dunia. Habis, ramuannya itu ia sebut "pil mujarab". Edan. Yusroni Henridewanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus