Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pipa Gas Kena Bor Proyek LRT, Ini Kata PGN

PT PGN menurunkan tim cepat tanggap pascabocornya pipa gas di Cawang yang terkena mata bor proyek LRT. Sebelumnya pipa gas PGN juga terkena LRT.

13 Maret 2018 | 00.41 WIB

Lokasi kebocoran pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Cawang, Jakarta Timur dipasangi garis polisi, Senin, 12 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Perbesar
Lokasi kebocoran pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Cawang, Jakarta Timur dipasangi garis polisi, Senin, 12 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menurunkan tim cepat tanggap pascabocornya pipa gas mereka di Jalan Letjen MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur pada Senin 12 maret 2018. Pipa gas bocor diduga akibat terkena mata bor pada proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam keterangan tertulis, Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengakui kejadian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, kata dia, pipa gas milik PGN juga pernah terkena proyek LRT. Namun Rachmat tidak merinci lebih lanjut terkait pernyataan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Seperti kejadian sebelumnya, pelaksana subkontraktor proyek LRT tidak berkoordinasi dengan kontraktor proyek," kata Rachmat di Jakarta, Senin, 12 Maret 2018. Saat ini, kata dia, yang terpenting adalah tim cepat tanggap telah mengamankan kebocoran.

Insiden kebocoran di Cawang terjadi sekitar pukul 19.50 WIB saat ada kegiatan pemasangan pancang proyek LRT. Mata bor kemudian mengenai pipa PGN dengan diameter 8 inchi yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah.

Pukul 22.30 WIB, lokasi kebocoran sudah dipasangi garis polisi. PGN menurup valve atau katup pada pipa yang berlokasi persis di depan Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut. Imbasnya, pasokan gas untuk pelanggan di Rumah Susun Bidaracina dan Kalibata Mall pun terpaksa mengalami gangguan.

Pihak kontraktor pelaksana LRT, PT Adhi Karya (Persero) Tbk angkat bicara. Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengakui ada miskomunikasi terkait insiden ini. "Saya tadi jam 7 rapat proyek dengan subkontraktor," kata Budi melalui sambungan telepon.

Awalnya, kata Budi, subkontraktor diminta untuk tidak melakukan pengerjaan proyek pada malam hari, termasuk di lokasi pipa gas itu. Namun, tiba-tiba pihak subkontraktor tetap melakukan pengerjaan proyek. "Jadi membuat kaget tadi, besok pagi kami telusuri lagi dimana salahnya," ujarnya.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus