Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Bau asam amonia dari pipa gas meledak di pabrik es balok PT. Danesja Utama Patria tercium hingga radius 600 meter. Kebocoran terjadi setelah satu pipa gas pabrik yang berlokasi di Koang Jaya Karawaci, Kota Tangerang itu meledak pada Selasa 6 Februari 2024 pukul 04.15 WIB.
Namun masyarakat sekitar pabrik es balok itu sudah mulai mencium bau menyengat yang menimbulkan rasa mual, muntah dan sesak nafas sejak Selasa dini hari pukul 02.30 WIB. Setelah pipa gas meledak pukul 04.15 WIB, warga mulai dievakuasi dari rumah masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi sudah mulai terasa bau menyengat sejak Selasa dini hari, warga kemudian dikumpulkan di Taman Nobar terutama para warga lanjut usia (lansia)," kata Pamuji, warga sekitar pabrik, Selasa siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada warga dari 3 Rukun Warga (RW), atau sekitar 1.300-an orang yang terdampak ledakan pipa gas bocor di pabrik es balok itu. Sebelumnya warga mendata ada 27 orang korban sesak nafas yang dilarikan ke empat rumah sakit. Belakangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mendata jumlah korban bertambah menjadi 45 orang.
Kepala Dinas BPBD Kota Tangerang Maryoso menyatakan ke- 45 korban itu dirawat di sejumlah rumah sakit, yaitu di RS Arrahmah, RS Sari Asih Sangiang, RS Sari Asih Karawaci, RSUD Kabupaten Tangerang, RS Hermina dan RSUD Kota Tangerang.
"Kondisi di Tempat Kejadian Peristiwa saat ini pipa gas yang terbuka sudah ditutup. Bau gas sudah berkurang. Sebelumnya menyengat hingga radius 600 meter," kata Maryoso saat dihubungi TEMPO.
Petugas Pemadam Kebakaran dari BPBD Kota Tangerang pun turun tangan melakukan pemadaman api dan pendinginan. "Terjadi ledakan pada salah satu pipa gas dan sudah ditutup," kata Maryoso.
Kasus kebocoran pipa gas pabrik es PT. Danesja Utama Patria ini telah ditangani Polsek Jatiuwung.
Kondisi Korban di Rumah Sakit, Pasien Datang Bergelombang
Direktur RS Arrahmah dr.Irhami Elfajri mengatakan rumah sakit itu kedatangan pasien korban terdampak pipa gas meledak sejak Selasa pagi. "Mereka datang secara bergelombang dengan keluhan sesak nafas," kata Irhami.
Pasien datang sekitar 20 hingga 30 oang pada pukul 04.00 hingga 05.00 WIB. Petugas medis langsung memberikan oksigen karena mereka mengeluh mual dan sesak nafas setelah mencium bau gas.
"Di antara warga terdampak ada karyawan RS Arrahmah yang tinggal di sekitar pabrik es, jadi mereka sempat menghirup itu," kata Irhami.
Umumnya pasien yang diberi bantuan oksigen langsung membaik. Selain sesak nafas, mata para korban memerah karena perih terkena gas amonia. Hingga Selasa siang, masih tersisa 4 pasien dirawat di RS Arrahmah.
"Kondisinya makin membaik, dan sudah siap dipulangkan," kata Ami.
Menurut Humas RSUD Kabupaten Tangerang Woelan Fauziah ada satu korban kebocoran pipa gas pabrik es balok di Koang Jaya Karawaci yang masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Tangerang karena cedera saluran nafas. "Pasien mengalami trauma inhalasi tanpa luka bakar," kata Woelan kepada TEMPO.
AYU CIPTA