Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

PKS: Erick Thohir Festivalisasi Kelemahan JIS, Gengsi Akui Karya Anies Baswedan

PKS menilai wacana renovasi JIS hanya upaya untuk menyudutkan Anies Baswedan. Erick Thohir dianggap melakukan festivalisasi kelemahan JIS.

6 Juli 2023 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal mengatakan polemik renovasi JIS atau Jakarta International Stadium sarat nuansa politis. Ia menyebut keengganan menggunakan JIS untuk Piala Dunia U-17 adalah ego politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keengganan menggunakan JIS seolah-olah gengsi mengakui kehebatan karya Gubernur Anies Baswedan, demi kemajuan sepak bola Indonesia, sebaiknya JIS digunakan untuk kompetisi piala dunia U-17," kata Iqbal dalam keterangan tertulis pada Kamis 6 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iqbal mengatakan PKS menilai ada usaha menyudutkan Anies Baswedan melalui wacana renovasi JIS. Terlebih, ujar dia, salah satu yang menggaungkan wacana tersebut masuk dalam bursa pemilihan presiden dan wakilnya di 2024 nanti.

"Terkait layak tidaknya di pakai dalam kompetisi Piala Dunia U-17 terkesan menyudutkan Anies dan kelemahan-kelemahan JIS difestivalisasi oleh Ketua Umum PSSI Erick Tohir yang juga salah satu kandidat bursa calon Presiden," ujar dia.

Padahal, kata Iqbal, pemain kelas internasional pernah mencoba langsung lapangan JIS. Ia menyebut para pemain itu bahkan sampai memberikan pujian.

"Apalagi yang di undang adalah orang luar yang tidak tahu perncanaan JIS, padahal beberapa pemain luar negeri yang pernah bermain di JIS memuji bagusnya rumput di JIS," kata Iqbal.

Selain itu, Iqbal mengatakan mengundang media dan mengungkap kejelekan JIS juga tidak etis. Sebabnya, menurut dia, yang berhak memberikan penilaian adalah FIFA langsung selaku penyelenggara Piala Dunia U-17.

"Harusnya FIFA lah yang menentukan layak atau tidak sebuah stadion digunakan, bila ingin mengubah dan merenovasi bagus di lakukan, namun menfestivalisasi kelemahan sebuah karya orang adalah sesuatu yang tidak etis," ujar dia.

Erick Thohir menyatakan rumput JIS akan diganti sesuai standar FIFA

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan JIS tidak sesuai standar FIFA karena terdapat sejumlah kekuarangan, terutama pada penggunaan rumput hibrida.

Kesimpulan itu disampaikan setelah keduanya bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi stadion yang dibangun era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa, 4 Juli 2023.

Peninjauan itu dilakukan untuk mengecek kelayakan JIS sebagai tempat pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Ajang piala dunia level U-17 itu rencananya akan digelar November-Desember mendatang.

Menurut Basuki Hadimuljono, salah satu poin utama yang dievaluasi dari JIS adalah penggunaan rumput yang tidak sesuai standar FIFA. Menurut dia, rumput di JIS harus diganti dengan yang baru.      

"Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput," kata Basuki.

Soal rumput JIS yang tidak sesuai standar FIFA itu, Basuki mendasarkan pada pernyataan ahli agronomi rumput bernama Kamal. Tidak dijelaskan lebih jauh soal latar belakang Kamal.  

Kamal yang ikut dalam peninjauan ke JIS bersama Erick Thohir dan Basuki, dan ikut melihat rumput JIS.

"Bapak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," kata Basuki.

Senada dengan Basuki, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mendasarkan pendapatnya pada Kamal, orang yang disebut sebagai ahli agronomi rumput.

Erick mengatakan berdasarkan ahli agronomi rumput Kamal, perbaikan rumput di JIS dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahan rumput JIS menyangkut media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.

"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick seperti dilansir dari Antara, Selasa, 4 Juli 2023.

Soal Kamal yang disebut-sebut sebagai ahli agronomi rumput, berdasarkan penelusuran Tempo, penulisan nama yang benar adalah Qamal Mutaqin. Sebuh dokumen menyebut bahwa Qamal adalah chairman Karya Rama Prima, perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan rumput.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus