Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani mengatakan bahwa fraksi mereka masih tidak setuju digelarnya interpelasi Formula E. Dia beralasan semua hal mengenai balapan mobil listrik itu telah dijelaskan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Interpelasi Formula E tidak perlu dilakukan karena semua yang berkaitan dengan Formula E sudah sangat jelas disampaikan oleh eksekutif kepada anggota DPRD dalam rapat komisi," kata Ahmad Yani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum PKS menyatakan penolakannya, politikus Gerindra Syarif juga masih menolak rencana interpelasi Formula E yang digalang Fraksi PDIP dan PSI.
"Kami tetap pada pegangan pendirian kami semula, tidak akan ikut. Kalau ada yang mau seperti itu, kan hak politik kami, tidak boleh juga diganggu. Kami apresiasi aja tapi kami tidak ikut. Silakan jalan," ujar Syarif.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu meminta agar kedua fraksi yaitu PDIP dan PSI segera mengakhiri drama interpelasi Formula E.
"Justru saya mau mengajak kepada pengusul. Tadi ngajak ya ke pihak penolak, saya ajak lagi, sudahlah, cukup. Drama ini berakhirlah sudah," ucapnya.
Suara soal interpelasi Formula E kembali digaungkan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Dia mengatakan, rapat paripurna tentang interpelasi akan dilanjutkan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Rapat paripurna interpelasi Formula E kemungkinan kembali akan digelar setelah 9 Mei 2022. "Habis lebaran ya, kalau sekarang kan mepet waktunya," ujar Prasetyo kepada wartawan, Senin, 18 April 2022.
Prasetio mengatakan, akan mengagendakan rapat Badan Musyawarah (Bamus) secepat mungkin untuk menghelat rapat paripurna interpelasi Formula E. "Iya di Bamus, diagendakan dulu," katanya.