Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PLN sempat mematikan 40 gardu listrik yang ada di wilayah Kota Tangerang dan Tangerang Selatan akibat banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gardu listrik yang dimatikan itu antara lain ada di Pondok Aren, Jombang, Maharta, hingga Pondok Kacang. "Ini untuk keselamatan masyarakat karena ada genangan. PLN sigap mengamankan dan memantau kondisi listrik saat banjir," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 16 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, sesuai dengan kondisi di lapangan, gardu listrik sudah dihidupkan lagi pada Sabtu pagi tadi. "Sampai Sabtu pagi hari pukul 08.00 WIB sudah 39 gardu dinyatakan aman dan menyala kembali," kata Doddy.
PLN, kata Doddy, meminta masyarakat tetap waspada apabila air meninggi dan banjir sudah masuk ke dalam rumah. "Segera matikan listrik dari kWh meter untuk menghindari bahaya tersengat listrik karena air merupakan konduktor listrik," katanya.
Kota Tangerang, Banten direndam banjir dengan ketinggian antara 20 hingga 150 cm di setidaknya 10 titik. Banjir ini menyebabkan terputusnnya akses jalan menuju ke Jakarta. Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah memantau langsung sejumlah titik banjir dan menyebut tinggal empat titik yang masih terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat hujan deras sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi menyebabkan banjir di 19 titik wilayah.
Berdasarkan laporan Sabtu pagi, sekitar pukul 09.00 pagi, Kepala BPBD Kota Tangerang, Deni Koeswara banjir di sejumlah wilayah berangsur surut. Di antaranya Kawasan Manis 3 Jatiuwung, Jalan Gempol Raya Kunciran hingga Cimone Mas Permai.
Dalam cuaca ekstrem kali ini juga terjadi pohon tumbang di Jalan Kejaksaan 2, Kreo, Kecamatan Larangan, namun telah selesai ditangani.