Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ada ribuan pohon yang ditebang akibat pembangunan stasiun dan jalur mass rapid transit sepanjang 15 kilometer dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan ke Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat. "Pembangunan memang harus ada pengorbanan dulu," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan, Susi Maritawati, pada Sabtu lalu.
Pohon-pohon di sepanjang jalur itu, dan di kiri-kanannya, ditebang sejak 2013. Di antaranya 973 pohon di sepanjang Jalan Sisingamangaraja-Sudirman. Pembangunan jalan layang Tendean-Ciledug saja memangkas 200 pohon. Susi mengatakan pemerintah pasti mengganti pohon-pohon tersebut di tempat yang akan disiapkan. "Jumlahnya sepuluh kali lipat dari yang ditebang," kata dia.
Di Jakarta Selatan, lokasi yang dipilih adalah tempat-tempat yang dijadikan mangkal para pedagang kaki lima atau tanah negara yang didiami penduduk. Dua kawasan sudah ditetapkan, yakni Lenteng Agung dan Cilandak.
Karena itu, agar kawasan tersebut kosong, pemerintah Jakarta Selatan sudah menggusur dan mengusir mereka dari lokasi yang dimiliki pemerintah. Di Cilandak dan Lenteng Agung, calon taman hutan kota baru itu sudah dibersihkan dari bangunan dan siap ditanami.
Direktur konstruksi PT Mass Rapid Transit, M. Natsir, memastikan perusahaannya akan menanami kembali pohon yang ditebang dengan cara menggantinya di lokasi lain. Tempatnya, termasuk jenis pohon penggantinya, kata Natsir, akan ditentukan oleh Dinas atau Suku Dinas Pertamanan di tiap wilayah.
Daerah yang sudah ditanami PT Mass Rapid sejauh ini baru Taman Swadarma di Ulujami, Jakarta Selatan, sebanyak 228 pohon. "Kami ikut semua arahan dan penentuan Suku Dinas Pertamanan," kata Natsir.
Ia juga menjamin jalur sepanjang mass rapid transit yang sebagian pohonnya terkena kupasan alat berat akan dikembalikan hijau seperti semula. "Setelah proyek selesai," kata dia.
Pembangunan angkutan massal berbasis rel ini separuhnya berada melayang di atas tanah, separuhnya lagi di bawah tanah. Meski begitu, pembangunan di bawah tanah juga mengakibatkan terpangkasnya jalur hijau. Seperti di Jalan Sudirman dan bundaran Patung Pemuda di ujung Sudirman ke arah Blok M.
Akibat penggalian di tengah jalur yang berisi tanaman, pohon-pohon di sepanjang Jalan Sudirman dipangkas untuk pelebaran jalan sementara. Trotoar juga kian menyempit dan pohon-pohonnya ditebas. "Setelah proyek selesai pada 2016, kami akan hijaukan kembali," kata Natsir.
Pengamat tata kota Nirwono Yoga menilai penghijauan kembali jalur mass rapid transit bisa mengembalikan kualitas lingkungan yang jeblok akibat proyek ini. Debu dan polisi alat berat akan mengganggu para pekerja kantoran di dekatnya dan warga Jakarta yang bermukim di sekitarnya. "Kualitas kesehatan pasti menurun," kata dia.
Tak Imbang
Di Jakarta Selatan, ada 2.568 pohon yang disiapkan sebagai pohon pengganti akibat dipangkas sepanjang pengerjaan proyek mass rapid transit. Padahal, di seluruh Jakarta ada 100 ribu pohon yang rawan tumbang dan 6 juta pohon berusia di atas 15 tahun-usia ideal di perkotaan. Jumlahnya pun seharusnya sama dengan penduduk Jakarta yang sekitar 9 juta orang.
Sebaran Pohon di Jakarta
Barat | 9.515
Pusat | 13.440
Utara | 500
Timur | 56.621
Selatan | 36.731
Penebangan Pohon di Jakarta
2007| 518
2010 | 223
2011| 865
2012| 825
2013| 1.560
Jenis pohon yang ada di DKI Jakarta, 2013
Akasia | 10.055
Bambu | 1.355
Jati | 36.405
Mahoni | 2.709
Sengon | 41.763
Jabon | 21.000
Jati Putih | 4.000
Suren| 150
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo