Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENJATA lengkap, tampang berwibawa, dan penuh disiplin tentu perlu dimiliki seorang polisi. Tapi perut gendut? Di Kediri, Jawa Timur, sedikitnya 80 polisi kena ”hukum” gara-gara perutnya terlalu buncit. Mereka berasal dari jajaran Brigade Mobil Kompi I C Kediri, Kompi II dan IV C Madiun, dan Kompi III C Bojonegoro serta Kepolisian Resor Kediri Kota. Di bawah bimbingan instruktur kebugaran, para polisi tambun ini harus menjalani program pengurusan badan selama sepuluh hari.
Kamis dua pekan lalu, para polisi gendut itu mengakhiri masa latihan. Hasilnya, bobot mereka turun tiga sampai delapan kilogram. ”Ini sudah bagus meski masih di bawah target kami sebesar 10 kilogram,” kata Kepala Seksi Operasional Brimob Kompi I C Kediri Ajun Komisaris Polisi Sadino.
Selama dua pekan itu mereka menjalani latihan intensif. Tidur cukup di tenda dan wajib mengikuti latihan fisik. Setiap hari lompat katak, sit-up dan push-up. Mereka juga mengikuti kegiatan lintas medan, pendakian, bela diri, serta lari di tengah terik matahari dengan mengenakan jas hujan. ”Supaya cepat berkeringat,” kata Sadino.
Perut tambun memang membuat gerak polisi menjadi lamban. Padahal tugas mereka memerlukan kegesitan. Maling, rampok, jambret, dan pelaku kejahatan lainnya biasanya memiliki fisik prima dan bisa berlari cepat. Apalagi teroris yang sudah mendapat gemblengan militer dan olah senjata. ”Jangan sampai polisi malah kalah oleh mereka,” ujar Wakil Komandan Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Waris Agono.
Hari Tri Wasono (Kediri)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo