Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Politikus PDIP Gilbert Bereaksi Soal Curhat Anies Formula E Digusur dari Monas

Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak menilai Anies Baswedan tidak jujur soal Formula E yang digusur dari Monas ke Ancol.

31 Mei 2022 | 10.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita soal pemilihan lokasi venue Formula E yang mulanya direncanakan di Monas dalam acara PKS DKI beberapa hari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai seharusnya hal itu disampaikan Anies pada sidang paripurna interpelasi. 

"Sangat disayangkan ucapan Anies yang mengatakan bahwa ada pihak yang menggusur perhelatan Formula E dari venue di Monas ke Ancol, saat acara di partai politik. Seharusnya itu dijelaskan secara kesatria di sidang Paripurna Interpelasi DPRD, termasuk pengrusakan hutan kota yang dilakukannya dengan menggunduli Monas," ujar Gilbert dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Mei 2022. 

Gilbert mengatakan penjelasan Anies tidak jujur. Menurutnya, Gubernur DKI itu sendiri yang justru membuat kesepakatan Formula E dengan pihak asing tanpa melibatkan DPRD DKI Jakarta dan dianggap melanggar aturan. 

Selain itu, Gilbert  juga menyinggung masalah pemilihan Monas untuk dijadikan venue Formula E. Dia mengatakan pemilihan Monas dilakukan tanpa pertimbangan dan melanggar aturan. 

"Pemilihan Monas sebagai venue juga tanpa pertimbangan yang baik dan jelas melanggar aturan mengenai cagar budaya. Sehingga apabila pihak yang berwenang tidak memberi izin penggunaan Monas, itu justru sesuai UU," ucapnya. 

Menurut Gilbert, tak ada pihak yang memberi rekomendasi agar Formula E digelar di Monas. "Permohonan Monas untuk jadi venue sendiri sejak awal sangat kacau, karena Gubernur menyurati Sekretaris Negara (Setneg) mengatakan sudah mendapatkan izin dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), padahal dari Tim Sidang Pemugaran," ucapnya. 

"Setelah terbuka ke publik, bukannya minta maaf sudah melakukan pembohongan publik, malah mengatakan itu salah ketik. Padahal jelas Prof. Mundarjito (almarhum) sebagai Ketua TACB membantah tidak pernah memberi rekomendasi, artinya bukan salah ketik. Sebaiknya pejabat membiasakan berkata jujur, karena masyarakat bukan orang bodoh," sambungnya. 

Sebelumnya, Anies bercerita hikmah di balik Formula E yang digelar di Ancol. Hal tersebut disampaikan pada acara PKS DKI beberapa hari lalu.  

NIKEN NURCAHYANI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus