Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Prahara Sepanjang Masa

15 Oktober 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mohammed Aldura (12) hanyalah seorang anak yang tengah beranjak remaja. Tapi, di mata tentara Israel, Aldura tak lain musuh yang harus dibinasakan. Seperti yang terlihat di layar kaca, peluru panas tentara Israel menghentikan hidupnya. Kematian tragis Aldura kian menambah deretan panjang korban akibat keganasan tentara Israel, sekaligus menandakan sebuah ketegangan yang tak kunjung usai.

Berbagai perjanjian perda maian sudah ditandatangani, toh konflik yang berakar pada sejarah yang panjang ini sulit untuk dijinakkan. Dalam dua pekan terakhir, etegangan yang dipicu kunjungan tokoh oposisi dari Partai Likud, Ariel Sahron, 28 September 2000, ke Masjid Aqsa telah merenggut 94 nyawa, 87 orang di antaranya dari pihak Palestina, 7 lainnya masyarakat Israel, termasuk 3 tentara. Berikut petikan peristiwa yang pernah terjadi hingga ketegangan yang terjadi dalam pekan ini.

1948:
Negara Israel berdiri. Rakyat Palestina tergusur mengungsi ke berbagai negara tetangga.

5 Juni 1967:
Israel menyerang Mesir, Suriah, dan Yordania. Dalam Perang Enam Hari itu, Israel mencaplok Semenanjung Sinai dan Gaza (Mesir), Dataran Tinggi Golan (Suriah), dan bagian barat dan timur Yerusalem (Yordania).

5 September 1972:
Kelompok bersenjata Palestina membunuh 11 atlet Israel yang tengah berlaga di Olimpiade Munchen.

September 1978:
Mesir dan Israel menandatangani Perundingan Camp David. Israel menyetujui untuk mengembalikan Sinai kepada Mesir.

Desember 1987:
Gerakan perlawanan Intifadah dimulai di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Desember 1988:
Arafat mengutuk segala bentuk terorisme dan mengakui Negara Israel.

Januari 1993:
Israel dan PLO melakukan pertemuan rahasia di Oslo, Swedia.

25 Februari 1994:
Seorang Yahudi membantai 29 orang Palestina yang tengah salat di Masjid Hebron.

1 Juli 1994:
Setelah 12 tahun memimpin PLO dari Tunis, Yasser Arafat kembali ke Jalur Gaza sebagai kepala pemerintahan Palestina.

28 September 1995:
Pimpinan Palestina Yasser Arafat dan PM Israel Yitzhak Rabin menandatangani Perjanjian Taba, yang juga dikenal sebagai Perjanjian Oslo II, yang membahas pemerintahan Palestina dan penyelenggaraan pemilu Palestina.

4 November 1995:
Yigal Amir, mahasiswa Yahudi Ortodoks yang menentang penarikan pasukan Israel dari Jalur Barat, membunuh PM Yitzhak Rabin. Shimon Peres diangkat menjadi PM Israel.

23 Oktober 1998:
Benjamin Netanyahu, pengganti Shimon Peres, menandatangani Perjanjian Wye River yang memerintahkan Israel menarik pasukannya dari Tepi Barat dan menyerahkan beberapa bagian daerahnya kepada Palestina.

18 Mei 1999:
Pemimpin Partai Buruh Ehud Barak menjadi PM Israel.

5 September 1999:
Israel dan Palestina menandatangani revisi Perjanjian Wye River.

21 Maret 2000:
Israel mengembalikan Tepi Barat ke wilayah Palestina, sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Wye River pada 1998.

25 Juli 2000:
Perjanjian Camp David di AS berakhir tanpa ada kata sepakat dalam soal klaim atas Yerusalem. Mereka sepakat melanjutkan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan perjanjian perdamaian.

31 Agustus 2000:
Menyusul kegagalan Camp David, PM Ehud Barak menegaskan batas waktu perundingan damai Israel-Palestina hanya sampai akhir September 2000.

September 2000
10 September:

Sidang Dewan Sentral Palestina menunda deklarasi Negara Palestina, yang sedianya dilakukan 13 September 2000. Penundaan itu untuk memberi kesempatan kembali kepada Israel dan Palestina melakukan perundingan lagi.

26 September:
pemimpin Palestina Yasser Arafat dan PM Israel Ehud Barak mengadakan pertemuan di rumah Ehud Barak di Distrik Kochav Yair, Tel Aviv. Dalam pertemuan itu, mereka berjanji untuk berdamai.

28 September:
pemimpin oposisi Ariel Sharon mengunjungi Masjid Al-Aqsa. Kunjungan ini melukai umat Islam Palestina, dan kemudian menimbulkan bentrokan. Puluhan polisi dan penduduk sipil terluka. 6 orang Palestina terbunuh dan sekitar 200 luka-luka dalam bentrokan di Yerusalem.

30 September:
ketegangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza makin memuncak. Empat belas orang Palestina tewas.

Oktober 2000
1 Oktober:

12 orang tewas, termasuk polisi Israel.

2 Oktober:
dalam sebuah pertemuan, kedua pihak sepakat melakukan gencatan senjata untuk mencegah bentrokan berdarah di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Tapi tak lama kemudian pecah bentrokan, 19 orang meninggal.

3 Oktober:
bentrok sengit meledak di sekitar permukiman Yahudi di Netzarim, Jalur Gaza. Pasukan Israel yang menjaga permukiman Netzarim itu melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah ratusan pemuda Palestina. Sedikitnya 6 orang terbunuh.

4 Oktober:
pertemuan antara PM Israel Ehud Barak dan pemimpin Palestina Yasser Arafat di Prancis dan Presiden Prancis Jacques Chirac mengalami jalan buntu. Israel menolak usul Palestina untuk membentuk Komite Penyelidikan Internasional atas bentrokan berdarah di Yerusalem itu. Bentrokan kembali terjadi, 7 orang tewas.

5 Oktober:
pertemuan lanjutan di Sharm al-Sheikh, Mesir gagal dilakukan. PM Ehud Barak menolak datang memenuhi undangan Presiden Hosni Mubarak.

6 Oktober:
Israel menutup Tepi Barat dan Jalur Gaza. Tentara Israel menyerang Yerusalem, 9 orang tewas.

7 Oktober:
bentrokan terjadi lagi di perbatasan Lebanon. Tiga tentara Israel dan 3 orang Palestina tewas. Militer Israel mengumumkan kesepakatan dengan pasukan keamanan Palestina untuk menghentikan tindak kekerasan.

8 Oktober:
aksi kekerasan meluas hingga ke Lebanon Selatan.

9 Oktober:
pada Hari Raya Yom Kippur. Kota-kota suci Yerusalem, Nazareth, dan Hebron, Minggu malam, menjadi ajang aksi lempar batu dan tembak-menembak.

11 Oktober:
Sekjen PBB Kofi Annan mengajukan jalan kompromi berupa pembentukan komite pencari fakta internasional.

12 Oktober:
2 tentara Israel tewas akibat bom bunuh diri Palestina. Israel melancarkan serangan roket ke kawasan perumahan Jalur Gaza, termasuk kawasan tempat tinggal Yasser Arafat.

Irfan Budiman (dari berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus