Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Betawi Ridwan Saidi mendukung wacana Kota Bekasi bergabung ke Jakarta tentang wacana yang lain, yakni pembentukan Provinsi Bogor Raya. Ridwan bahkan menyarankan wilayah penyangga lain seperti Depok dan Tangerang Selatan serta Tangerang Kota.
"Rencana itu bagus. Ini mungkin akan membentuk solidaritas Betawi," kata Ridwan saat dihubungi, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ia menuturkan kawasan Jakarta memang awalnya mencakup kawasan Depok, Tangerang dan Bekasi. Berdasarkan catatan sejarah, kata Ridwan, wilayah Betawi bagian selatan saat itu mencakup hingga Depok dan Cibinong. Di bagian barat mencapai Cisadane dan timur hingga ke Citarum.
"Peta itu berdasarkan peta Pangeran Penembong atas perintah Prabu Siliwangi," kata sang budayawan.
Menurut Ridwan, luas wilayah Jakarta yang ada di peta Pangeran Panembong disembunyikan oleh Museum Kota DKI. Orang yang menyembunyikan adalah Pate Hila. "Peta Jakarta diumpetin. Padahal Jakarta begitu luas," ujarnya.
Pada peta tersebut, dia menuturkan, nama Jakarta adalah Maja Karta. Arti kata Maja Karta adalah tanah kekuasaan. "Jakarta tanah yang powerfull mencakup hingga Tangerang, Bekasi, Depok dan Cibinong. Mereka entitasnya memang Betawi."
Itu sebabnya, Ridwan menambahkan, tidak tepat jika Bekasi, Depok dan Tangerang tergabung ke Jawa Barat. Begitu juga jika Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan dan Kota Tangerang ingin membentuk Tangerang Raya.
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, kata Ridwan, lebih baik mengikuti Bekasi dan Depok yang ingin bergabung ke Jakarta. "Karena dari awal memang kota itu satu suku, identitasnya Betawi."
Wacana bergabungnya Kota Bekasi ke DKI Jakarta bermula ketika Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi soal pembentukan Provinsi Bogor Raya. Dia menyatakan bahwa Bekasi lebih baik bergabung ke Jakarta dengan menjadi Jakarta Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini