Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koridor Ekonomi Sumatera
Fokus: kelapa sawit, karet, batu bara, besi baja, perkapalan, Kawasan Pengembangan Selat Sunda
Nilai: Rp 700 miliar-298,5 triliun
Proyek terbesar:
- Jalan tol Sumatera, empat ruas, dari Aceh sampai Lampung (2.500 km): Rp 298,5 triliun
- Bandar Udara Kuala Namu (hub internasional): Rp 3,4 triliun
- Pelabuhan Kuala Tanjung (hub internasional): Rp 27 triliun
- PLTU Sumatera Selatan 8 (kapasitas 2 x 620 MW): Rp 14 triliun
PLTU Sumatera Selatan 6 (kapasitas 2 x 300 MW): Rp 7 triliun
PLTU Sumatera Selatan 5 (kapasitas 2 x 150 MW): Rp 4,1 triliun - Jembatan Selat Sunda (dibangun 2014): Rp 200 triliun
Koridor Ekonomi Jawa
Fokus: industri makanan dan minuman, tekstil, permesinan, transportasi, perkapalan, alutsista, telematika, metropolitan
Nilai: Rp 30 miliar-41,2 triliun
Tujuh proyek terbesar:
- Bandara Soekarno-Hatta (pembangunan Terminal 3 dan pengembangan bandara): Rp 36 triliun
- Jalan tol Trans-Jawa (2011-2014): Rp 41,2 triliun
- Pelabuhan Kalibaru, Tanjung Priok: Rp 24 triliun
- Pelabuhan Cilamaya (konstruksi): Rp 14,9 triliun
- PLTU Indramayu: Rp 34,6 triliun
- PLTU Jawa Tengah (kapasitas 1 x 2.000 MW): Rp 36 triliun
- Double track (Cirebon-Brebes-Pekalongan-Semarang-Bojonegoro-Surabaya): Rp 16,4 triliun
Koridor Ekonomi Kalimantan
Fokus: kelapa sawit, batu bara, alumina/bauksit, migas, perkayuan, besi baja
Nilai: Rp 105 miliar-22 triliun
Tujuh proyek terbesar:
- Jalan Tanjung Selor-Tanjung Redeb-Maloy (440,8 km): Rp 3,3 triliun
- Rel kereta api Puruk Cahu-Bangkuang-Mangkatip-Batanjung (130 km): Rp 22 triliun
- Jalan tol Samarinda-Balikpapan (99,02 km): Rp 11,4 triliun
- PLTU Teluk Balikpapan (kapasitas 2 x 110 MW): Rp 2,47 triliun
- PLTG Bangkanai (kapasitas 280 MW): Rp 1,24 triliun
- Jalan Sekadau-Sanggau-Jembatan Tanjung Ayun (3 km): Rp 1,9 triliun
- Tayan-Pontianak (263,8 km): Rp 2,1 triliun
Koridor Ekonomi Sulawesi
Fokus: pertanian pangan, kakao, perikanan, nikel, migas
Nilai: Rp 236 miliar-6,5 triliun
Enam proyek terbesar:
- Pelabuhan Bitung (hub internasional): Rp 1,16 triliun
- Jalan tol Manado-Bitung (39 km): Rp 4,3 triliun
- PLTA Poso Energy (kapasitas 3 x 65 MW): Rp 2,6 triliun
- PLTA Karama (kapasitas 450 MW): Rp 6,5 triliun
- PLTU Sulsel-Barru (100 MW): Rp 1,36 triliun
- PLTU Jeneponto (2 x 100 MW): Rp 1,36 triliun
- Makassar New Port (perluasan pelabuhan): Rp 2,2 triliun
Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara
Fokus: pariwisata, peternakan, perikanan
Nilai: Rp 141 miliar-12,1triliun
Tujuh proyek terbesar:
- Bandara Internasional Ngurah Rai (perluasan dan pembangunan): Rp 2,6 triliun
- PLTP Bedugul (kapasitas 10 MW): Rp 235 miliar
- Perkeretaapian di Bali (mendukung pariwisata): Rp 12,1 triliun
- Bandara Internasional Lombok: Rp 829 miliar
- PLTU Lombok (2 x 50 MW): Rp 1,6 triliun
- Pelabuhan Tenau (pembangunan): Rp 141 miliar
- Jaringan backbone serat optik (pembangunan): Rp 300 miliar
Koridor Ekonomi Papua-Maluku
Fokus: Food estate, tembaga, peternakan, perikanan, migas, nikel
Nilai: Rp 190 miliar-3,5 triliun
Tujuh proyek terbesar:
- Pelabuhan Sorong (pembangunan): Rp 500 miliar
- Penanganan jalan Manokwari-Bintuni (257 km): Rp 365 miliar
- Jalan Enarotali-Tiom (240 km) Rp 1,68 triliun
- Jaringan backbone nasional (Palapa Ring): Rp 2,5 triliun
- PLTA Urumuka (300 MW): Rp 3,5 triliun
- Penanganan jalan Depapre-Bonggrang dan ring road Jayapura (137,1 km): Rp 1,3 triliun
- Jalan Merauke-Muting-Waropko (511,4 km): Rp 2,2 triliun
Sumber: Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia *) Per Juli 2013
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo