Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan akan menunda sebagian proyek infrastruktur yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai bagian dari strategi menahan pelemahan nilai tukar rupiah. Menurut dia, salah satu proyek yang bisa ditunda adalah pembangunan pembangkit listrik di Pulau Jawa. "Kalau misalnya pembangkit listrik di Jawa yang cadangannya sudah banyak, kan enggak perlu buru-buru," kata Darmin di kantornya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun pemerintah akan membuat batas waktu sehingga, saat proyek itu hendak dilanjutkan, pemerintah tidak kesulitan mencari investor. Menurut dia, ada dua kategori proyek yang mungkin ditunda pengerjaannya. Kriteria pertama adalah proyek yang masih dalam tahap persiapan dan belum mencapai financial closing dan yang kedua adalah yang tidak dibutuhkan segera. "Kalau urgent ya tetap jalan," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain proyek infrastruktur energi yang digarap PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), Darmin mengatakan, proyek yang mungkin ditunda ada di sektor transportasi. Pemerintah masih mengkaji proyek mana saja yang bisa ditunda serta durasi penundaannya. "Kami punya waktu 2–3 hari memutuskannya." Ada kemungkinan, yang akan ditunda adalah proyek pembangkit listrik dengan kapasitas 15,2 gigawatt.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan proyek kelistrikan bisa ditunda selama enam bulan hingga beberapa tahun, bergantung pada kesiapan. Dia menjamin pasokan energi tidak akan terganggu, lantaran permintaan listrik hanya tumbuh 4 persen atau separuh dari estimasi kuartal II tahun ini. "Jadi, kalau itu proyek belum rampung atau belum disetujui pemerintah, ditunda saja setahun-dua tahun. Ada juga yang diminta digeser sampai 2026," kata Jonan.
Dengan menunda proyek kelistrikan, pemerintah menargetkan penghematan US$ 10,3 miliar atau sekitar Rp 149 triliun.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penundaan sejumlah proyek listrik di Jawa berkaitan dengan upaya pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah. "Supaya tidak salah mengerti ya, di Jawa, (pasokan listrik) sudah cukup sekarang ini. Jadi, mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun. Kami mau menenangkan dulu masalah currency ini," kata dia.
Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Syofvi Felienty, mengatakan siap mengikuti keputusan pemerintah. Meski begitu, dia belum bisa mengumumkan proyek pembangkit listrik yang akan ditunda. "Yang pasti, Pak Menteri katakan, proyek listrik dari energi baru dan terbarukan tak boleh ditunda," kata Syofvi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuljono memastikan tak ada PSN di lembaganya yang perlu ditunda. Menurut dia, sebanyak 26 PSN di lembaganya ditargetkan rampung akhir tahun ini. "Karena proyek kami sudah menggunakan kandungan lokal yang tinggi," kata dia di gedung Parlemen, kemarin. CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS | CHITRA P | ANT | ANDI IBNU
Proyek Energi Jadi Sasaran
Pemerintah bakal menunda sebagian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang banyak menggunakan komponen impor. Salah satu yang menjadi sasaran penundaan adalah PSN di sektor energi, di antaranya:
Proyek PLN
1. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8
Nilai: Rp 18 triliun
Lokasi: Sumatera Selatan
Skema pendanaan: pemasok listrik mandiri yang dimenangi PT Bukit Asam dan China Huadian Corporation
2. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9,10
Nilai: Rp 54 triliun
Lokasi: Sumatera Selatan
Skema pendanaan: Kerja sama pemerintah dan badan usaha
3. Transmisi Sumatera 500 kilovolt
Nilai: Rp 24,4 triliun
Lokasi: Sumatera
Skema pendanaan: Penunjukan BUMN
4. Transmisi Jawa Barat-Tengah 500 kilovolt
Nilai: Rp 7,64 triliun
Lokasi: Jawa Barat-Jawa Timur
Skema pendanaan: Penunjukan BUMN
Status: Pembebasan lahan
5. PLTU Indramayu berkapasitas 1 gigawatt
Nilai: Rp 27 triliun
Lokasi: Indramayu, Jawa Barat
Skema pendanaan: pinjaman luar negeri
Status: Persiapan
6. PLTU Batang berkapasitas 2 gigawatt
Nilai: Rp 40 triliun
Lokasi: Batang, Jawa Tengah
Skema pendanaan: Kerja sama pihak swasta dengan IPP PT Bhimasena Power Indonesia
Proyek Minyak dan Gas
Revitalisasi Kilang
Nilai: Rp 246,2 triliun
Lokasi: Cilacap Jawa Tengah; Balikpapan, Kalimantan Timur; Balongan, Jawa Barat; Dumai, Riau; Plaju, Sumatera Selatan
Pendanaan: Penunjukan BUMN dan bisa bekerja sama dengan pihak swasta
Status:
– Kilang Balikpapan: Revisi amdal
– Kilang Cilacap: Monitoring status proyek RDMP
– Kilang Balongan dan Dumai: Mencari mitra
– Kilang Plaju: Masih perencanaan
SUMBER: KPPIP
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo