Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan ini, tahap pertama pembangunan underpass Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat dimulai. Pembangunan masih difokuskan pada frontage atau jalur cepat dan jalur lambat yang terletak di sisi Jalan Margonda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan Kota Depok, Marbudi mengatakan, untuk tahap ini pembangunan tidak mengganggu arus lalu lintas, sehingga belum ada rekayasa lalu lintas yang diberlakukan pada jalur itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Belum, belum ada rekayasa lalu lintas, tahap awal mereka mengerjakan frontage di sisi jalan,” kata Budi dikonfirmasi Tempo, Jumat 4 Maret 2022.
Budi mengatakan, pengerjaan frontage dilakukan selama sebulan yakni bulan Maret hingga April 2022. “Selama pengerjaan itu, paling dipasang water barrier aja,” kata Budi.
Budi mengatakan, karena pengerjaan proyek itu kewenangan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, maka pihaknya hanya menunggu tahap pengerjaan selanjutnya untuk kemudian dipersiapkan langkah-langkah selanjutnya.
“Kami belum tahu ya setelah tahap ini pengerjaan apa, nanti akan dirapatkan lagi bersama Provinsi Jawa Barat, kontraktor proyek dan aparat kepolisian,” kata Budi.
Sebagai informasi, Underpass Dewi Sartika merupakan solusi kemacetan di jalan yang kerap macet di Depok itu. Adapun pembangunannya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Proyeknya bernilai Rp 288 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir 2022.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pencanangan pembangunan terowongan itu mengatakan, pengerjaan dilakukan dalam 10 bulan.
“Alhamdulillah saya kembali ke sini bawa kabar baik, Insya Allah lalu lintas di Depok makin lancar dalam waktu 9 sampai 10 bulan, kita akan punya underpass baru,” kata Ridwan Kamil.
Kamil mengatakan, proyek underpass ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan macet yang ditimbulkan oleh perjalanan kereta api listrik atau KRL. “Underpass ini akan menghilangkan pertemuan lalu lintas dengan jalur kereta api,” kata Kamil.
Sebagai informasi, jalan Dewi Sartika memang dikenal dengan biang macet, selain lokasinya yang melintasi Pasar Depok Lama, kemacetan juga turut disebabkan dengan perlintasan sebidang kereta api.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA