Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Untuk memperingati ulang tahun ke-21 perusahaan, PT Jakarta Propertindo mengajak masyarakat mengunjungi lima ikon baru Jakarta.
Pemugaran Taman Ismail Marzuki belum sepenuhnya rampung.
Jakarta International Stadium menjadi lokasi terakhir yang dikunjungi peserta tur.
JAKARTA – Wajah Muhammad Arie Prananda tampak sumringah sepanjang mengikuti tur yang digelar oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), kemarin. Ia menemukan banyak obyek baru yang menarik untuk dijepret dengan kamera. Obyek-obyek itu sebagian besar berupa gedung. "Keren banget (arsitekturnya), menarik untuk difoto," kata pemuda penggemar fotografi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam memperingati ulang tahun ke-21 perusahaan, Jakpro mengajak masyarakat mengunjungi lima ikon wajah baru Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta International Velodrome (JIV), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), lintas raya terpadu (LRT), dan Jakarta International Stadium (JIS). Kunjungan publik ini digelar setiap hari pada 25-30 Desember 2021 tanpa dipungut biaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masyarakat yang berminat mengikuti tur ini harus mendaftar melalui bit.ly/publictourjakpro. Setiap sesi kegiatan dibatasi hanya bisa diikuti maksimal 30 orang. Mereka akan dibawa menggunakan bus listrik untuk mengunjungi lima aset milik pemerintah Jakarta itu.
Kemarin Tempo mengikuti tur yang digelar Jakpro tersebut. Spot pertama yang dikunjungi adalah Taman Ismail Marzuki yang berada di Cikini, Jakarta Pusat. Jakpro sejak 2019 memugar tempat itu dan saat ini wajah TIM benar-benar telah berubah. "Pemugaran belum sepenuhnya rampung, tapi perbedaan TIM yang dulu dan sekarang kelihatan sekali," kata Faiq, pegawai TIM.
Bis listrik milik Jakpro yang membawa peserta tur berhenti di halte Jakarta International Stadium, Jakarta, 27 Desember 2021. TEMPO/Magang/Randy Davrian Imansyah
Penampilan anyar TIM, antara lain, terlihat pada gedung parkir yang memiliki desain unik. Jika dilihat dari jalan utama, gedung itu jelas terlihat miring. Ternyata bentuk gedung yang miring itu memang disengaja agar tidak menutupi kubah Planetarium.
Di kiri gedung parkir, terdapat Gedung Panjang yang nanti difungsikan sebagai galeri seni dan wisma kesenian. Di sana juga akan ada perpustakaan. "Gedung Panjang ini 15 lantai. Nanti juga ada food court," kata Faiq.
Dari TIM, rombongan diajak naik bus listrik untuk diantar ke Jakarta International Equestrian Park yang berada di Pulomas, Jakarta Timur. Taman berkuda internasional ini sebenarnya sudah ada sejak 1970-an, tapi pada 2016 diremajakan oleh Jakpro untuk venue berkuda Asian Games 2018. JIEP memiliki luas lahan 35 hektare dan diklaim menjadi arena olahraga berkuda terbesar di Asia Tenggara.
Hidayat, pegawai JIEP, mengatakan, setelah Asian Games 2018 berakhir, tempat itu masih digunakan oleh penggemar olahraga berkuda. Bahkan di sana juga terdapat Equinara Academy untuk mereka yang tertarik pada olahraga ini. "Untuk melengkapi sarana olahraga, sedang dibangun juga jogging track dan jalur sepeda," kata dia.
Peserta tur berfoto di di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta, 27 Desember 2021. TEMPO/Magang/Randy Davrian Imansyah
Dari JEIP, Jakpro mengajak rombongan ke Jakarta International Velodrome yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur. Tempat ini juga digunakan sebagai venue Asian Games 2018 cabang balap sepeda.
Juru bicara Jakpro, Egi Fadliansyah, mengatakan JIV saat ini tidak hanya difungsikan untuk balap sepeda. Halaman JIV sering digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga dan komunitas warga Jakarta. "Ada komunitas skateboard, komunitas tari juga ada," ujarnya.
Tidak jauh dari JIV, terdapat stasiun kereta ringan LRT. Jakpro mengajak rombongan menggunakan kereta ringan itu untuk menuju stasiun LRT Pegangsaan Dua.
Lokasi terakhir yang dikunjungi rombongan tur adalah Jakarta International Stadium yang berada di Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Walaupun stadion itu belum sepenuhnya rampung, kemegahannya sudah terlihat.
Tsabita Zahara, peserta tur, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan yang digelar PT Jakarta Propertindo itu. Dari lima lokasi yang dikunjungi, dia sangat terkesan oleh JIS. "Sayang belum bisa masuk," ucapnya. "Padahal aku ingin sekali melihat tribun penonton."
RANDY DAVRIAN IMANSYAH (MAGANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo