Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - PD Sarana Jaya tidak melibatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam membuat desain jembatan tempat berjualan (skybridge) di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Padahal, PT KAI lebih dulu merancang kawasan transit oriented development (TOD) di sekitar stasiun kereta api Tanah Abang.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, mengatakan skybridge di atas Jalan Jatibaru Raya tersebut tak akan memakai lahan milik PT KAI. "Ini lahannya di atas jalan. Jadi, kami enggak pakai lahan KAI," ujar Yoory saat ditemui Tempo di kantornya, kemarin.
Meski begitu, kata Yoory, jika kelak ada bagian skybridge yang bersinggungan dengan kawasan TOD versi PT KAI, bangunan skybridge akan disesuaikan. “Kalau saling nunggu enggak selesai-selesai," kata dia.
Desain skybridge, menurut Yoory, telah dipresentasikan dan disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam rancangan itu, skybridge melintang di sepanjang Jalan Jatibaru Raya, sejajar dengan stasiun kereta sampai ke Blok F Pasar Tanah Abang. Jembatan itu memiliki panjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter. PD Sarana Jaya segera melelang proyek skybridge agar pembangunannya rampung pada Oktober tahun ini. "Kami harapkan 2,5 bulan sudah selesai," kata Yoory.
Pembangunan skybridge merupakan penataan jangka menengah kawasan Tanah Abang yang dijanjikan Gubernur Anies. Skybridge akan menampung 400-an pelapak yang sejak Desember lalu diizinkan berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
Anies mengatakan masih ada beberapa catatan seputar desain skybridge itu. Tapi dia enggan menjelaskan rinciannya. Anies hanya mengatakan pembangunan skybridge yang dianggarkan Rp 35 miliar harus relevan dengan kawasan TOD Tanah Abang. "Sehingga kami bangun skybridge enggak sia-sia," kata Anies.
Senior Manager Aset PT KAI Daerah Operasi I, Tanang, mengaku belum mengetahui desain skybridge yang dibuat DKI. Sejauh ini, belum ada koordinasi antara PT KAI dan DKI. "Kami baru rapat sekali dua bulan lalu. Itu pun hanya penyampaian awal," ujar dia. Tanang berharap desain skybridge itu tak mengganggu rencana TOD Tanah Abang yang lebih dulu dirancang PT KAI.
DEVY ERNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo