Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TOKYO - Pemerintah Jepang mengumumkan nama era baru kekaisaran yang akan dimulai bulan depan, setelah Kaisar Akihito turun takhta pada akhir April ini dan takhta diserahkan kepada Putra Mahkota Naruhito.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemerintah memutuskan dalam rapat kabinet mengenai nama era baru dan cara mengucapkannya," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, sambil mengangkat papan putih dengan guratan kaligrafi tradisional bertuliskan "Reiwa".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengungkapkan bahwa sejumlah harapan tersimpan dalam nama tersebut. Menurut Shinzo, nama ini diambil dari Manyoshu, sebuah antologi puisi berusia 1.200 tahun yang menjadi simbol kebudayaan dan tradisi lama bangsa.
Secara etimologi, Reiwa sendiri terdiri atas dua huruf kanji. Pertama, "rei" yang mengandung makna ganda, yaitu "perintah" dan "peruntungan baik." Sementara itu, "wa" biasanya diterjemahkan menjadi "damai" atau "harmoni". REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo