Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan belum ada diskusi soal rencana PT MRT Jakarta mengakuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dia menyinggung soal kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) jika PT KCI ikut dalam program tarif integrasi JakLingko milik pemerintah DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Begitu digabungkan (integrasi), nanti tarif keretanya naik mau tidak? Itu, kan, poinnya," kata Erick Thohir di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, tarif integrasi JakLingko dengan nilai maksimal Rp 10 ribu mulai berlaku di Jakarta tahun ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan tarif integrasi tersebut pada Jumat, 7 Oktober 2022. PT MRT Jakarta lantas berencana mengakuisisi PT KCI guna memuluskan integrasi tarif dengan KRL Jabodetabek.
Baca juga: Anies Luncurkan Tarif Integrasi Jaklingko Maksimal Rp 10 Ribu, Tiru Hongkong, Singapura & London
Erick menyampaikan, pemerintah sedang tidak bisa memaksakan daya beli masyarakat, termasuk dengan menaikkan tarif transportasi publik. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia mayoritas berasal dari konsumsi domestik atau domestic consumption.
"Kalau kita terus menekan, daya belinya tidak ada, bahaya, dong. Itu yang harus dihitung," ujar dia.
Tarif integrasi JakLingko berlaku untuk penggunaan lebih dari satu transportasi publik, seperti bus Transjakarta, kereta MRT Jakarta, dan kereta LRT Jakarta. Mulanya direncanakan KRL Jabodetabek juga ikut dalam tarif integrasi JakLingko.
Bahkan, PT MRT dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membentuk perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Tujuannya untuk melaksanakan sistem integrasi transprotasi publik di Ibu Kota dan sekitarnya.