Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Rizieq Shihab Larang Pilih Penista Agama, PKB: Kami Pro Umat

PKB tidak ambil pusing dengan larangan Rizieq Shihab kepada massa Reuni 212 yang meminta mereka tidak memilih partai pendukung penista agama.

3 Desember 2018 | 13.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengatakan tak ambil pusing mengenai cap penista agama dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat ceramah di Reuni 212. Ia percaya meski dicap seperti itu, dukungan terhadap PKB terus meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kenapa dukungan PKB terus meningkat? Karena keseharian, kebijakan gerakan perjuangan PKB selalu berorientasi kepada bagaimana memperjuangkan, memberdayakan umat,” kata Karding pada wartawan, Senin 3 Desember 2018.

Karding mencontohkan PKB memberdayakan umat dengan membangun pesantren, madrasah, dan mendorong kebijakan-kebijakan pro-Islam. Karding menambahkan bahkan pada keseharian mereka pun terus mengembangkan dan mendorong agar tradisi serta ajaran keagamaan.

Dengan alasan itu, Karding mengklaim masyarakat menilai PKB bukanlah partai yang senang gembar gembor, tetapi kaya pada praktik. PKB, menurut Karding berusaha dan berbuat untuk mengembangkan masyarakat.

Sebelumnya, Rizieq Shihab yang berpidato melalui sambungan telekonferensi dari Arab Saudi mengimbau para peserta aksi Reuni 212 untuk tidak memilih Presiden, yang ia nilai diusung oleh partai penista agama. “Haram memilih calon presiden dan calon legislatif yang diusung oleh partai pendukung penista agama.”

Penista agama merujuk pada kasus mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang terseret kasus penistaan agama. Kasus ini menjadi sorotan dan massa 212 adalah mereka yang kontra kepada Ahok. Massa 212 yang baru saja bereuni, digawangi oleh Rizieq.

Belum selesai, Rizieq melanjutkan pidatonya dengan menyinggung Presiden yang wajib dipilih oleh peserta Reuni 212 adalah calon presiden yang merupakan hasil pilihan Ijtima Ulama. Rizieq Shihab tak menyebutkan nama siapa calon presiden itu, namun jika merujuk pada Ijtima Ulama maka calon yang dimaksud adalah Prabowo Subianto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus