Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk diabetes melitus, penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan bahkan bisa meningkatkan risiko kanker. Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya, obesitas dapat dihindari dengan rutin mengukur lingkar perut. Lemak di perut atau lemak visceral adalah salah satu jenis lemak yang perlu diperhatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Pakar Ungkap Kaitan Obesitas dan Depresi
“Lemak visceral ini yang paling bahaya, itu lemak yang ada di visceral. Mengukur lingkaran perut itu bisa menunjukkan lemak visceral terlalu banyak,” jelas spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi RS Premier Bintaro, Dr. Prasna Pramitha.
Untuk wanita Asia Tenggara, Dr. Prasna mengatakan lingkar perut tidak boleh melebihi 80 cm. “Kalau sudah lebih, itu akhirnya sudah harus dikecilkan,” lanjut Dr. Prasna.
Selain dengan rutin mengukur lingkaran perut, menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT atau BMI) juga dapat membantu menghindari obesitas. Cara menghitung BMI sebenarnya cukup mudah.
“Berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang diquadratkan,” tutur Dr. Prasna. Ukuran tubuh normal yang dianjurkan memiliki BMI 18,5 - 24,9. Di atas jumlah tersebut, BMI tubuh sudah masuk ke kategori obesitas.
Artikel lain:
Obesitas, Pangkas Berat Badan dengan Buah Persik
Kadang, orang bisa menjadi obesitas karena tidak memperhatikan hal-hal seperti lingkaran perut atau BMI secara rutin. Karena itu, banyak yang tidak tahu kalau tubuh mereka sudah masuk kategori obesitas.
Perlu diingat kalau menghindari obesitas bukan hanya mengenai menurunkan berat badan, namun lebih fokus ke gaya hidup sehat. Dengan menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari, Anda mengurangi risiko obesitas.