HANTU itu bernama 'Skarbnik Si Pencoleng'. Aneh memang. Ia
bermukim di Wieliczka, sebuah tambang garam di Polandia, 305
meter di bawah tanah. Makanya dinamai pencoleng. Skarbnik suka
menggaet barang para penggali tambang. Konon benda-benda itu
ditimbunnya di satu tempat di situ juga--sebuah gua bawah tanah
yang berliku-liku. Sampai kini belum ada orang yang bisa
menemukan simpanan Skarbnik. Itulah harta karun yang
terpendam--di Wieliczka.
Namun Skarbnik bukan hantu biadab. Para pekerja tambang tak
pernah berpikir untuk memusuhinya--apalagi dengan mengundang
dukun. Sekali-sekali saja si hantu seperti mengajak bercanda:
menutup semua jalan gua ke luar. Toh ia, konon, tahu batas. Bila
para penggali beramai-ramai berteriak: "Skarbnik, buka jalan
dooong!" lubang-lubang gua pun segera mangap kembali. Maklum
bercanda.
Cuma satu hal sungguh-sungguh tak disukai Skarbnik: siulan.
Entah bagaimana cara ia menyampaikannya, semua penggali tambang
mafhum akan pantangan itu. Bersiul di gua garam menjadi perkara
tabu --betapa gembiranya pun seseorang. Kalau mau, nyanyi
sajalah. Malah mau berteriak-teriak pun boleh.
Untung Skarbnik tak pernah marah betulan. Sebaliknya, seperti
cinta, ia justru melindungi rekan-rekannya para pekerja. Caranya
lucu juga.
Ia akan melempar seseorang dengan kerikii. Kalau sudah begini,
si orang harus hati-hati--sebab biasanya bencana sedang
mengintai. Kerikil itu peringatan.
Kalau kerikil-kerikil sudah mulai berjatuhan, artinya bencana
yang akan datang itu sedang mengancam sebagian besar penggali.
Konon sinyal ini tak pernah salah. Setelah gua diperiksa, eh
betul saja. Ada penyangga yang miring, atau air merembes terlalu
banyak.
Menurut penelitian, pemukiman si Skarbnik itu terbentuk 1000
tahun lewat. Ditemukan orang beberapa ratus tahun lalu. Segera
ditambang garamnya--dan segera pula Skarbnik diakui sebagai
"pemilik". Di permukaan tanahnya kini sudah didirikan pabrik
yang bisa mengolah garam tambang menjadi bubuk Pengangkutan
bahan mentah dari perut bumi itu juga sudah mengenal
modernisasi--tidak lagi digotong, tapi dipompakan dari bawah.
Malah ada yang lebih menakjubkan, sekali ini bukan karena
Skarbnik. Di leher gua ke bawah tanah itu, pada kedalaman 183
meter, terdapat sebuah rumah sakit. Ya, rumah sakit betulan.
Bahkan untuk melengkapi balai pengobatan modern itu dibuat pula
museum, gereja, bioskop, warung kopi, ruang rapat, ruang
olahraga dan kantor pos.
"Sebuah rumah sakit yang paling aneh di dunia," tulis Frank
Adams dari The Straits Times, yang sempat masuk ke sana. Ia
kagum betul. Dalam tulisannya ia mengisahkan keluarbiasaan "kota
kecil" bawah tanah itu. Semua dindingnya batuan garam. Sedang
ruang-ruang dibentuk dengan satu teknik saja: pahat.
KHUSUSNYA gereja. Baik di altar maupun di sepanjang dindingnya
dipahatkan patung-patung orang suci berikut macam-macam hiasan
yang menurut si wartawan luar biasa indah--mengingatkan orang
pada patung-patung Klasik dan Gothik.
Dan patung-patung semacam itu memang bisa ditemukan di banyak
tempat lain di tambang Wieliczka tersebut. Agaknya dijadikan
semacam tumbal penolak bala. Maklum rakyat Polandia umumnya
masih percaya pada yang gaib-gaib, selain patuh pada agama
Katolik. Sedang 305 m di bawah tanah itu memang dekat dengan
maut. Dalam tambang itu terdapat gas-gas methane dan karbon
dioksida. Juga kantung-kantung air, yang bila merembes terlampau
banyak akan meruntuhkan dinding-dinding garam. Jalan keluar yang
tersumbat, atau langit-langit yang ambruk, bisa segera mengubah
pertambangan itu menjadi pekuuran massal.
Gagasan rumah sakit itu muncul di tahun 1958. Awalnya sebuah
kebetulan. eorang dokter yang bertugas ditambang Wieliczka, dr.
Mieczyslaw Skulimowski, melihat kenyataan para penggali tambang
itu tak pernah mengeluh sakit asthma ataupun penyakit dada
lainnya. Bahkan sakit tenggorokan.
Si dokter pun, yang belakangan mendapat gelar profesor, akhirnya
menemukan: gua garam itu punya kondisi ideal--dari segi udara
maupun partikel-partikel yang dikandungnya bagi penyembuhan
penyakit paru-paru.
Hawa di rumah sakit itu sendiri memang sejuk: 20-22 derajat
Celcius. Prof. Skulimowski menyebut, udara sejuk itu mengandung
yodium dan partikel-partikel garam yang halus Dan yang terakhir
itulah yang penting dalam penyembuhan penyakit sekitar
pernapasan dan paru-paru. Merupakan radiasi tipis elektrostatis.
Komposisinya mengandung pula potasium 40 dan Cobalt, yang
menghasilkan radiasi radioaktif. Udara macam ini, menurut
Skulimowski lagi, dapat menyusup sampai ke bagian paling dalam
paru-paru manusia.
Waktu rumah sakit belum lagi dibuat, selama 6 tahun si dokter
menyembuhkan pasien dengan membawanya berkeliling ke berbagai
relung gua yang masih liar itu. Menginap beberapa malarn, tidur
seperti para penjelajah gua. Baru pada 1964 ia menemukan sebuah
tempat yang ideal dan memutuskan berusaha membuat rumah sakit.
Kini bangunan itu punya 35 tempat tidur Keadaannya pun sudah
apik.
Dalam penyembuhan sekarang, seorang pasien menginap dua malam
dalam seminggu. Gangguan ringan umumnya hilang dalam jangka 24
hari. Menurut catatan, sejak 1964 sudah kurang lebih 4000
penderita asthma, TBC dan berbagai sakit pernapasan lain
diselamatkan di sini.
Malahan para penderita datang bukan hanya dari Polandia--maklum
sanatorium bawah tanah ini satu-satunya di dunia. Sehingga untuk
mendapat tempat, seorang pasien sering harus menunggu
berbulan-bulan. Warga negara Polandia mendapat prioritas, sudah
tentu.
Yang juga bagus: rumah sakit ini tidak memungut biaya bagi
pelayanannya. Sebab semua ongkos ditanggung oleh Badan Kesehatan
Nasional Polandia. Nampaknya lancar. Malah dalam beberapa bulan
mendatang bangunan ini akan diperluas: Prof. Skulimowski
memperkirakan akan menambah kurang lebih 100 tempat tidur.
Mungkin karena bentuknya--lahyrinth--dan jalan masuknya yang
seperti liang kubur, suasana di sanatorium gua garam itu betapa
pun agak seram. Jalan masuknya sendiri tak berbeda dengan jalan
masuk para penggali--dengan lift yang biasa digunakan di
tambang, yang bentuknya seperti kurungan anjing. Tambahan lagi
dalam perjalanan ada keharusan menggunakan topeng--untuk
menghindari gas beracun--serta helm dan jaket khusus.
Bahkan dalam rumah sakit, pasien atau pengantarnya dilarang
keras berjalan-jalan sendiri. Sebab bentuk sanatorium, gereja
dan yang lain masih seperti aslinya--penuh lorong-lorong
berliku, yang tidak semuanya diketahui orang luar jalan keluar
maupun masuknya. Nasib tak untung orang yang tersesat bisa
terseret langkah berputar-putar ke daerah antah berantah di
perut bumi.
NAMUN di daerah yang sudah dibatasi, keadaannya sebenarnya
menyenangkan. Frank Adams menulis, "Seorang gadis nampak
bergurau dengan ibunya yang menungguinya. Gadis itu sakit
asthma. Beberapa perawat mondar-mandir, sementara yang lain
mengawasi para pasien yang berlatih menarik napas panjang
berulang-ulang. Tak jauh dari deretan tempat tidur, di tingkat
yang lebih atas, beberapa orang yang sudah agak sembuh--juga
bapak-bapak yang mengantar anak--duduk mengobrol dan minum kopi
di sebuah kafe yang mengingatkan pada kafe-kafe Italia. Agak
jauhan, tapi masih terjangkau penglihatan, sederet orang
berlutut, sembahyang di gereja."
Skarbnik, "hantu pelindung" yang baik hati itu, barangkali
bayangan khas bagi sanatorium gua garam Wieliczka: angker tapi
teduh. Atau teduh tapi angker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini