Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diimunisasi vaksin difteri oleh dokter Dinda Muharamah dari Klinik Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta di Balairung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 15 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa detik sebelum dan saat disuntik, tampak wajah Sandiaga Uno tegang dengan mata sedikit memicing dan mulut terkatup. "Pak kalau mau teriak, teriak saja," kata seorang wartawan mencairkan suasana. Sandi menyambut dengan senyum pula. "Biasa saja, saya sudah sering di suntik kok," ujar Sandiaga Uno dengan muka memerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, saat dan setelah disuntik, ekspresi wajah Sandiaga berubah menjadi meringis sambil tersenyum. Saat tangan kirinya diberi alkohol oleh petugas, seorang wartawan meminta Sandiaga Uno bergaya seperti bangau, yang sebelumnya pernah dilakukan Sandiaga Uno pada saat melakukan sesi foto dengan mencoba pakaian dinasnya.
Sandiaga Uno langsung mengangkat tangan kanannya dengan membentuk jurus bangau siap mencaplok bangsa seperti dalam dunia persilatan. Setelah itu, Sandiaga Uno memakai baju pangsi, dan menemui para wartawan.
"Hanya ikuti program yang sekarang sedang digalakan oleh pemerintah pusat dan provinsi DKI Jakarta yaitu imunisasi difteri berkaitan dengan kondisi luar biasa (KLB) sudah terjadi", ujar Sandiaga Uno setelah diimunisasi.
Sandiaga Uno sengaja meminta diimunisasi, karena berdasarkan laporan yang dia terima dari tim Jakarta Smartcity, dirinya masuk katagori rentan terhadap serangan difteri. “Kalau saya bertemu lebih dari 5000 orang dalam satu minggu, menjadi sangat rentan terhadap penularan difteri," kata Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga Uno, walaupun tinggal di daerah Jakarta Selatan, namun dirinya juga selalu berinteraksi dengan banyak orang di wilayah lain, termasukdi Jakarta Barat yang banyak ditemukan kasus difter. Berdasarkan informasi, di Jakarta saat ini sudah ada 36 orang yang dirawat dan 2 orang meninggal akibat wabah difeteri.
MOH KHORY ALFARIZI