Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap kasus pembelian lahan Cengkareng Barat dan Rumah Sakit Sumber Waras di era Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dapat selesai ditangani dalam waktu dekat. Dengan itu ia mengatakan Pemprov DKI dapat segera menutup buku 2017 dengan wajar tanpa pengecualian.
“Kami berharap asetnya kembali, dananya kembali kepada kita sececpatnya,” kata dia di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu 6 Januari 2018. Ia mengatakan Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) DKI Bambang Widjojanto telah menelaah kasus tersebut. “Sudah, sudah ditangani pak Bambang,” tegasnya.
Kasus pembelian lahan di Cengkareng senilai Rp 648 miliar ditambah pajak Rp 20 miliar menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena lahan tersebut telah ditetapkan Mahkamah Agung milik Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan DKI.
Baca : 2 Kasus Era Ahok ke KPK DKI, Sandiaga Uno: Agar Tak Jadi Ganjalan
Sedangkan lahan RS Sumber Waras seluas 3,6 hektare dibeli di masa Gubernur Ahok dengan harga Rp 755 miliar yang mengacu nilai jual obyek pajak (NJOP). NJOP pada saat itu adlaah sebesar Rp 20,7 juta per meter persegi.
Namun, hasil audit BPK menyebutkan, prosedur pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras menyalahi aturan. Menurut audit BPK, ada indikasi kerugian negara Rp 191 miliar.
Sandiaga Uno menilai dua kasus tersebut anomali yang kerap terjadi di akhir tahun. Ia mengatakan pembelian lahan-lahan merupakan penyerapan anggaran gila-gilaan. Menurutnya hal tersebut akan membentuk kurva tongkat hockey ketika digambarkan dalam kurva penyerapan anggaran dalam setahun. "(Pembelian lahan) Sumber Waras dan Cengkareng itu timbulnya pada Desember," ujarnya.
FRISKI RIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini