Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan meminta pemilik dan manajemen gedung perkantoran di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, menampung para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan tersebut.
Sandiaga Uno berargumen sebagian besar para pembeli PKL adalah karyawan perusahaan yang berkantor di kawasan itu.
Menurut Sandiaga, para karyawan membeli makan di warung PKL tersebut lantaran kantin yang ada di dalam gedung tidak mencukupi dan harganya relatif lebih mahal. Namun, dari pantauan tim Tempo, para PKL di sekitar kawasan tersebut tidak hanya berjualan makanan. Ada pula PKL yang menjual batu akik, sepatu, parfum, dan sebagainya.
Baca: Sandiaga Uno Minta Pemilik Gedung Sekitar Melawai Tampung PKL
Ihwal pedagang jenis apa saja yang akan dialihkan ke dalam gedung, Sandiaga berujar hal itu akan ditangani Suku Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jakarta Selatan.
"Nanti teknisnya di Suku Dinas UMKM," katanya di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
Para pedagang nekad berjualan di atas trotoar dan drainase di Jalan Sunan Ampel, Melawai, Jakarta Selatan, 27 Februari 2018. Tempo/Imam Hamdi
Sandiaga memberikan sinyal bahwa pedagang yang akan dialihkan ke dalam gedung adalah yang jenis dagangannya banyak dibutuhkan pengunjung dan karyawan gedung setempat. "Pada intinya, kami ingin yang dibutuhkan oleh pengunjung setempat dan karyawan itu kan harus. Seperti tempat makan, beli kerudung, itu kan harus," ujarnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mulai memperhatikan para PKL di Melawai lantaran spanduk OK-OC, yang dibuat sendiri dan dipasang para PKL tersebut. Para PKL itu tadinya akan direlokasi Lurah Melawai. Namun Sandiaga kemudian memerintahkan Lurah Melawai menata para PKL tanpa harus merelokasi mereka.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | MARIA FRANSISCA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini