Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Satu Siswa SMP di Bekasi Meninggal Usai Main Kuda Tomprok, Apa itu Permainan Kuda Tomprok?

Seorang siswa SMP di Bekasi meninggal dunia usai main kuda tomprok. Apa itu permainan kuda tomprok?

20 November 2023 | 18.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi meninggal dunia usai bermain kuda tomprok di sekolah. Peristiwa nahas itu terjadi saat jam istirahat pada Jumat, 17 November 2023.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kejadian berawal saat korban bersama sebelas temannya bermain kuda tomprok di sekolah saat jam istirahat menjelang Salat Jumat. Saat bermain, korban berada di urutan ketiga sebagai pihak yang bertindak menjadi kuda dan bakal ditomprok kelompok lain.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada saat permainan telah dimulai, korban terkena benturan pada kepala bagian belakang. Sesaat kemudian korban terjatuh dan pingsan, serta mulutnya mengeluarkan busa. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Tiba di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. 

Apa itu Permainan Kuda Tomprok? 

Kuda tomprok adalah permainan yang kerap dimainkan oleh pelajar di sekolah. Permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim atas dan tim bawah, ada yang berperan menjadi kuda dan ada yang jadi penunggang. 

Tim atas bertugas melompati tim bawah yang membungkung seperti kuda. Sedangkan tim bawah paling menderita. Tugasnya menahan beban tim atas yang menungganginya. Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6 pemain.  

Dikutip dari berbagai sumber, kelompok yang menjadi kuda akan berbaris dengan posisi menungging seperti "L" terbalik dan kaki terbuka. Kepala anak yang berada di belakang teman lain harus masuk di antara kedua kaki teman yang di depan. Satu orang berdiri di depan untuk menyangga orang yang menjadi kuda di barisan pertama. 

Sementara itu, kelompok yang menjadi penunggang akan melompat dan menduduki punggung kelompok yang berperan sebagai kuda. Jika semua orang sudah naik, orang yang paling depan melakukan suit dengan orang yang menjadi penyangga atau tiang, yang kalah akan jadi kelompok kuda atau yang ditindihin lagi. Apabila sebelum melakukan suit, kelompok yang menjadi kuda roboh, maka permainan akan diulangi lagi. Begitu seterusnya.  

Jenis permainan ini memang cukup mengundang resiko cidera pada anak-anak yang melakukannya. Hal ini lantaran peserta permainan ini harus menahan beban peserta lain menggunakan tulang punggung.  

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus