Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perangkat gamelan itu tiba-tiba membisu setelah sepuluh bulan lebih mengalun. Tak ada lagi deretan penabuh yang bersila berjam-jam untuk berlatih. Tak ada lagi putra-putri istana yang menarikan tari bedaya, panglima, dan wayang dengan iringan musik gamelan—membuat Keraton Kanoman kehilangan rona. Seyogianya, Agustus lalu menjadi puncak geladi bersih tim kesenian Keraton Kanoman, yang sedianya ikut meramaikan Festival Keraton Nusantara (FKN) IV di Yogyakarta pada 24-29 September 2004.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo