Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Saya Enggak Bisa Pura-pura

13 April 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJADI partai pengusung Joko Widodo, kini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan banyak bersikap bak oposisi bagi sang Presiden. Sejumlah politikus partai itu menjadi tukang kritik paling keras terhadap aneka kebijakan pemerintah. Hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pun seperti demam: panas-dingin.

Puan Maharani, putri Megawati yang menjadi salah satu ketua di partai itu, mengatakan komunikasi ibunya dengan Jokowi seharusnya "bisa lebih efektif". "Ibu Mega sudah seperti ibu Pak Jokowi," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu kepada Ananda Teresia dari Tempo dalam wawancara di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu dua pekan lalu.

Hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati merenggang?

Saya tak melihat hubungan Pak Jokowi dengan Ibu Mega, juga PDIP, renggang. Saya hanya merasa harus ada komunikasi yang lebih efektif. Sebab, tidak mungkin pemerintahan berjalan efektif kalau tak didukung legislatif. Kenyataannya, PDIP menjadi partai pemenang pemilu yang suaranya paling besar di legislatif.

PDI Perjuangan ingin lebih memiliki pengaruh di pemerintahan?

Ini bukan karena partai ingin punya pengaruh yang besar pada pemerintahan. Undang-undang yang mengatakan begitu. Presiden dan wakil presiden harus dicalonkan dari parpol atau gabungan parpol. Kalau sudah terpilih, parpol pengusung tak boleh ikut-ikut, ya, ini pemerintahan apa. Di semua negara juga seperti itu. Jadi ini bukan mau partai kami.

Megawati masih marah atas dibatalkannya pencalonan Budi Gunawan dan penunjukan Luhut Panjaitan sebagai Kepala Kantor Staf Presiden?

Yang ingin Ibu lakukan adalah bagaimana presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan undang-undang dan konstitusi.

Anda menganggap Jokowi melanggar konstitusi?

Justru Ibu dan PDIP bertanggung jawab untuk meluruskan jalannya pemerintahan. Presiden harus berjalan sesuai dengan undang-undang dan konstitusi.

Anda ingin mengatakan hubungan politik Megawati dan Jokowi masih mesra?

Saya sering bertemu dengan Pak Jokowi, terlepas dari posisi saya sebagai menteri di kabinet. Saya merasa Ibu Mega dan Pak Jokowi tidak bisa dilepaskan, sejak menjadi wali kota, gubernur, hingga sekarang presiden. Pak Jokowi itu kader PDIP. Hubungan itu sudah terjalin lebih dari sepuluh tahun.

Ada sejumlah orang di lingkaran Istana yang kerap dituding menjadi penghalang campur tangan PDIP terhadap Presiden?

Saya tak menyatakan ini menghalangi atau tak menghalangi. Tapi coba saja dilihat bagaimana kondisi hari ini.

Sebagai anggota kabinet Jokowi, Anda merasakan itu?

Ini saya susah jawabnya…. Saya jawab sebagai menteri koordinator atau Puan Maharani, nih? Begini, mungkin ada orang yang ragu untuk menyatakan dia dari partai apa. Saya enggak. Saya orang PDIP, partai pemenang pemilu yang mengusung Presiden dan Wakil Presiden. Saya enggak bisa pura-pura. Kalau enggak mengakui, itu namanya palsu.

Komunikasi seperti apa yang diinginkan Megawati dengan Jokowi?

Itu soal teknis. Apakah Ibu yang harus datang atau Pak Jokowi yang harus datang, itu urusan antara presiden periode sekarang dan Megawati sebagai presiden kelima, yang lebih senior. Seharusnya Ibu Mega sudah seperti ibu Pak Jokowi. Kayak saya sama ibu sayalah. Kalau saya enggak bisa ke rumah Ibu, saya tinggal bilang, "Bu, datang saja ke sini," soalnya saya sakit atau apa. Tapi, kalau saya sehat, ya, saya aja yang datang. Jadi kenapa sih harus ada batasan? Enggak bisa hanya karena jabatan lalu berubah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus