Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi melihat kondisi psikologis cucu Rizieq Shihab yang ikut dalam rombongan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Seto menyambangi rumah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu di Petamburan III, Jakarta Pusat pada Selasa, 15 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya tidak melihat ini anak siapa, tapi saya ingin melihat kondisi psikologis anak yang terguncang dari suatu peristiwa yang mungkin tidak sepatutnya dialami oleh anak-anak," kata dia saat dihubungi, Rabu, 16 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Seto, anak-anak biasanya mengalami trauma psikis yang terlambat karena kejadian tertentu. Mungkin saja, tutur dia, usai kejadian kondisi anak baik-baik saja, tapi trauma muncul belakangan.
Seto menyebut total ada 12 bayi dan anak-anak yang ikut dalam iring-iringan mobil Rizieq. Dua remaja masing-masing berusia 14 dan 15 tahun adalah putri Rizieq. Sementara sisanya cucu Rizieq.
"Saya titipkan kepada keluarganya tolong tetap dipantau semua dan kalau ada apa-apa dikonsultasikan. Jadi jangan sampai dibiarkan supaya tidak mengganggu kesehatan keduanya," jelasnya.
Sebelumnya, polisi menguntit rombongan mobil Rizieq di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kala itu, Rizieq tengah berangkat dari Sentul, Bogor menuju tempat pengajian khusus keluarga inti. Laskar FPI berhasil mengecoh mobil polisi.
Satu mobil berisikan enam anggota laskar keluar dari iring-iringan mobil Rizieq yang diikuti polisi. Keenam laskar kemudian tewas ditembak polisi.
Polisi mengklaim telah terjadi baku tembak di KM 50 jalan tol. Sebab, laskar berupaya menghancurkan mobil aparat. Alhasil, polisi menembak keenamnya dengan dalih keselamatan.