Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meraih kecantikan dan kebugaran adalah ikhtiar sepanjang zaman. Dia tertulis di kitab-kitab kuno. Setua usia bumi, setua itu pula rahasia kecantikan yang tersebar di segala penjuru bumi. Beragam imbuhan jurus inovasi mutakhir turut menyertai perjalanan ikhtiar ini.
Spa, solace per aqua, perawatan kebugaran dengan air, pun begitu. Telah berbilang abad rahasia agar tubuh cantik sentosa ini digemari para raja dan kaum bangsawan. Dari Cleopatra nun jauh di Mesir, sampai putra-putri Keraton Mataram di balik Gunung Merapi.
Kini, spa bukan lagi sekadar acara berendam bak putri raja. Spa adalah penanda kehidupan kaum urban. Tempat manusia perkotaan, yang dihimpit tekanan hidup, mendapat perawatan paripurna. Mulai dari kecantikan wajah, kesehatan dan kebugaran raga, hingga kenyamanan jiwa.
Apa saja ragam layanan yang tersedia?
Pijat, Simbok, dan Flinstone
Urut di zaman mutakhir ini bukanlah monopoli simbok berkain kebaya. Jenis layanan pijat pun terentang luas. Mulai dari yang tradisional ala simbok Jawa atau Bali, pijat refleksi kaki, pijat Swedish, shiatsu, Thai herbal, sampai pijat dengan batu. Semuanya laris manis.
Swedish adalah teknik memijat asal Eropa. Belum jelas betul apakah teknik ini memang benar dirintis nenek moyang orang Swedia. Si pemijat bergerak mengusap, memeras, dan mengurut klien. Fungsinya, seperti juga semua teknik pijat, adalah melemaskan otot tubuh yang kaku serta melancarkan aliran darah.
Adapun teknik shiatsu berasal dari Jepang. Si pemijat menekankan jari tangan dan kaki pada berbagai titik tertentu tubuh yang dipijat. ”Dipercaya mengurangi stres, pusing, dan menyegarkan tubuh,” kata Paulus Aditya, Vice President Director Grand Odiseus Spa.
Pijat batu lain lagi. Teknik asal Hawai yang lagi ngetren ini bukanlah pijatan dengan timpukan batu. Pijatan ala Flinstone ini disarankan bagi mereka yang sulit tidur dan kelelahan. Batunya bukan sembarang batu, tapi batu khusus berwarna hitam, halus, dan mengkilap. Sebelum digunakan memijat, batu itu umumnya dipanaskan dalam suhu tertentu. Kemudian diletakkan di titik-titik cakra (pusat energi) di sekujur tubuh.
Mirip dengan pijat batu adalah Thai Herbal Healer dari Thailand. Bedanya, batu digantikan dengan ramuan herbal yang dibungkus kain menyerupai botol. Botol itu dipanaskan dalam suhu tertentu lalu ditaruh di titik acupressure. ”Dan karena isinya rempah, bawaannya di badan langsung rileks,” kata Paulus.
Semuanya memang tergantung pilihan. Ada yang berselera dengan teknik impor, tak sedikit yang suka gaya lokal. ”Rata-rata banyak yang belum berani bereksperimen. Maklum ini masalah badan.” kata Made Tangkas, General Manager Tamansari Royal Heritage Spa.
Artis Christine Hakim termasuk yang ogah neko-neko untuk urusan ini. Baginya, pijat urut tradisional di kala lelah, dengan iringan musik lembut plus berendam dengan aromaterapi sudah cukup membuatnya pengen melompat ke tempat tidur. ”Lalu tidur seperti bayi”
Sensasi Lumpur dan Cokelat
Setelah otot tubuh rileks dengan pemijatan, ada lagi tahap lanjutan yang perlu dilalui demi menuju bugar. Tahap ini adalah peluruhan sel-sel kulit mati dengan aneka rupa ramuan. Konon, inilah bagian perawatan yang paling sensasional. Jenis ramuan yang dipilih, mulai dari lulur rempah wangi, lumpur, sampai cokelat, itulah sumber sensasinya.
Lulur tradisional Jawa atau boreh dari Bali yang kaya rempah adalah pilihan untuk jenis yang klasik. ”Lulur bersifat membersihkan, sedangkan boreh ada sedikit relaksasi” kata Wati, terapis dari Tamansari Royal Heritage Spa.
Nah, jika Anda berselera menjajal lulur yang sensasional, ada banyak pilihan tersedia. Aneka rupa buah dan sayur segar seperti alpukat, pepaya, wortel, bisa dibalurkan ke seluruh tubuh—tentu setelah diblender halus. Peminat lulur bahan segar ini lumayan banyak dan umumnya para lelaki, mungkin lantaran baunya tidak setajam lulur tradisional. ”Biasanya mereka tak mau repot dengan pertanyaan ini-itu dari istri,” ujar Aditya Indrajaja, Presiden Director Grand Odiseus Spa
Pilihan lainnya adalah lulur lumpur. Tinggal pilih mana suka. Mau lumpur dari Laut Mati, Laut Selatan, hingga lumpur dari abu Gunung Merapi. Tapi, dijamin tak bakal ada lulur dengan lumpur Lapindo.
Mengapa lumpur? Rupanya kandungan fosfor, magnesium dan sulfur pada lumpur berfungsi mengatasi gangguan rematik, nyeri otot, dan penyakit kulit. ”Kulit pun akan terlihat membaik” ujar Made Tangkas.
Ada lagi tren baru dalam setahun terakhir. Penyuka perawatan tubuh menggemari lulur dengan teh, kopi, kayu manis, hingga cokelat. Selain kaya antioksidan yang bagus buat tubuh dan kulit, aroma bahan-bahan itu amat khas dan menimbulkan sensasi tersendiri. Lagi pula, ”Biji kopi dan cokelat dipercaya bisa memperlancar peredaran darah ke otak,” kata Made Tangkas.
Lalu, tibalah tahap terakhir setelah luluran. Tubuh akan dibalut (wrapping) dengan selimut spesial. Tujuannya untuk memberikan efek hangat. Seluruh nutrisi lulur pun bakal meresap dengan optimal ke dalam kulit.
Tak Sekadar Wangi
Tak lengkap perawatan tubuh tanpa aromaterapi. Minyak esensial (sari) aromatik ini punya khasiat beragam. Harumnya dihirup, dioleskan, juga diteteskan di bak mandi demi mendapat efek relaksasi.
Aromaterapi bukan barang baru. Terapi ini umurnya telah berbilang abad. Pada 1990-an, ketika tren kembali ke alam bergema, terapi ini populer di Indonesia. ”Ini menguntungkan Indonesia yang kaya bahan dasar aromaterapi. Tak hanya bunga, tapi juga rempah-rempahnya,” ujar Made Tangkas.
Manfaatnya pun aneka rupa, mulai dari penenangan jiwa sampai afrodisiak atawa penambah gairah seksual. Aromaterapi juga berguna untuk merangsang kerja sistem metabolisme dan kerja hormon dalam tubuh. ”Biasanya langsung berpengaruh pada nalar, sistem motorik, dan sistem pencernaan,” kata Salma Dian Priharjanti, praktisi kecantikan. Tingkatan efek yang didapat memang berbeda tergantung jenis aroma yang digunakan.
Setiap jenis aroma memang menawarkan efek yang khas dan unik. Aroma Lavender untuk ketenangan dan keseimbangan. Wangi cendana (sandalwood) untuk meningkatkan keterbukaan, kehangatan, dan rasa percaya diri. Lalu, wangi melati berguna untuk meningkatkan kepekaan, menjernihkan pikiran, dan mengurangi rasa cemas. Adjie Massaid, artis yang juga politisi Partai Demokrat, termasuk yang gandrung wangi melati.
Lain lagi Nita Yudi. Ketua Wanita Tanpa Tembakau ini gemar menghirup wangi Lavender untuk meraih ketenangan, kenyamanan, meredam histeria, dan mengobati insomnia. ”Pokoknya relaksasi,” ujarnya.
Nah, wangi apa gerangan yang Anda suka?
Cling dengan Totok
Setelah badan, kini giliran wajah yang digarap.
Sebenarnya, nyaris semua salon—juga yang ada di gang sempit—menawarkan perawatan wajah seperti facial dan masker. Namun, menurut Lellidewi, pendiri Lellidewi House of Beauty dan Wellnes, facial saja tak cukup. ”Karena kecantikan yang sesungguhnya justru terpancar dari aura positif,” kata Lelli.
Memang, pada dasarnya semua orang memiliki aura positif. Tapi tak seluruhnya bisa terpancar keluar. Dia kerap tenggelam dibenamkan suasana hati yang tak nyaman, juga stres. Secara kasatmata, hal ini tampak dari wajah yang kusam dan letih. ”Akibatnya muncul gejala sakit macam-macam,” kata Lelli
Jika sudah begitu, perawatan wajah standar seperti masker dan facial tak bisa menyelesaikan masalah. ”Perlu pijitan pada titik-titik yang akan memperlancar peredaran darah,” ujarnya.
Metode inilah yang kini populer dengan istilah totok aura. Caranya dengan menekankan jari di titik-titik tertentu sambil menyalurkan bioenergi alias tenaga dalam. Energi negatif dibuang. Energi positif dimunculkan.Hasilnya, ”Wajah pun bercahaya,” kata Lelli yang mengaku sebagai perintis totok aura.
Biasanya, pijatan ringan dilakukan setelah wajah dibersihkan. Pijatan ringan ini berguna untuk membuat si empunya wajah merasa santai. Berikutnya, ahli totok beraksi memainkan teknik pijat khusus sampai sekitar 45 menit. ”Menotok tak boleh sembarangan,” kata Lelli, ”Harus tepat di titik-titik tertentu dengan empat jari saja.”
Menurut Salma Dian Prihajanti dari Dian Kenanga, Jakarta Selatan, prinsip kerja totok adalah mengabungkan teknik pernapasan dengan akupressure. Terutama untuk menjamah titik penting pusat saraf di wajah. Tujuannya memperlancar peredaran darah sehingga pasokan oksigen ke otak juga lancar. ”Sistem kinerja tubuh pun berjalan lancar,” kata Dian. Walhasil, tak hanya wajah cerah, tapi berbagai keluhan seperti stres, migrain, hingga sembelit pun teratasi.
Virnie Ismail dan Christine Hakim adalah contoh mereka yang gandrung dengan totok aura. ”Rasanya wajah jadi cling,” ujar Virnie, ”Migrain saya juga sembuh”.
Isi Baterai dengan Air
Luluran sudah, badan pun sudah dibungkus. Tinggal kini tahap akhir perawatan, yakni mandi. Bukan sekadar mandi ciblang-ciblung tentu. Inilah inti perawatan spa yang sesungguhnya, terapi dengan air.
Pelanggan bisa memilih, hendak mandi sauna (steamer), berendam di bak yang ditaburi ramuan khusus, atau hanya air pancuran. Aneka rupa mandi ini punya khasiat serupa, yakni mengurangi stres, memperlancar peredaran darah, dan menggelontor racun dari dalam tubuh.
Tentu ada sensasi khas untuk setiap jenis mandi. Berendam air hangat, misalnya, terasa lain jika air bak mandi ditaburi ramuan khusus, mulai dari kembang, rempah-rempah, susu, garam, cokelat, hingga wine.
Dan, rasanya memang sungguh berbeda. Mata benar-benar segar memandang hamparan bunga mawar di atas permukaan air hangat. Lalu, ketika tubuh berendam di dalamnya, setiap tarikan napas seolah dimanjakan harum kembang. Wajarlah jika artis komedian seperti Virnie Ismail punya kesan tersendiri tentang ritual ini. ”Bugar jiwa dan raga, seperti baterai yang baru di-charge,”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo