Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sebuah Pasar Malam

Atas perintah wali kota aboeng koesman, pasar malam di Cirebon ditutup karena penyelenggara mengadakan permainan judi. Pasar malam yang baru berlangsung 5 hari, bertujuan untuk tempat hiburan bagi warga. (kt)

21 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PASAR malam di Kota Cirebon dihentikan tiba-tiba setelah berlangsung 5 hari. Menurut rencana akan diadakan selama 3 bulan terhitung sejak pembukaannya 29 September lalu. Penghentian mendadak itu langsung diperintahkan Walikota Cirebon Aboeng Koesman. Alasannya karena ternyata pihak PT Dian Karyasa, penyelenggara pasar malam itu, mengadakan permainan judi. Padahal dalam perjanjian dengan pihak Kotamadya Cirebon jelas-jelas segala bentuk permainan judi dilarang. Sementara itu pihak penyelenggara juga sudah berjanji tidak akan memasukkan permainan judi ke pasar malam. Tapi pada malam ke lima petugas-petugas kotamadya mendapati berbagai alat permainan yang tak lain dari judi, meskipun dalam bentuk kecil. Setelah datang perintah penutupan, alat-alat itu langsung disita sebagai barang bukti. "Yang mengadakan bukan kami, tapi penyewa stand," kata Syafrin dari PT Dian Karyasa membela diri "mestinya penyewa stand itu yang ditindak, tidak dengan menutup pasar malam." Tapi pihak balaikota punya alasan lain. "Sebagai sumber permainan itu, tentu saja kami harus menutup pasar malamnya," jawab drs Djufri Pringadi, Sekretaris Kotamadya Cirebon. Dan ternyata pasar malam itu ditutup sampai ada penyelenggara baru, bukan Dian Karyasa lagi. Pasar malam yang diadakan di daerah pantai sekitar Jalan Diponegoro itu semata-mata dimaksudkan untuk memberi hiburan kepada warga kota. Jika diselenggarakan secara baik tentu akan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Kota Cirebon dan sekitarnya. Terutama jika diingat bahwa di kota ini memang jumlah tempat hiburan masih amat terbatas. Tapi pada saat pembukaan baru beberapa stand saja yang selesai pembuatannya. Sehingga sampai saat penutupan, setiap malam rata-rata hanya dikunjungi sekitar 100 orang penonton. Meskipun pihak balaikota sudah mengingatkan agar penyelenggara harus segera melunasi hutang-hutangnya (akibat penghentian tiba-tiba itu), ternyata Syafrin dari Dian Karyasa telah kabur dari Cirebon. Ia masih meninggalkan hutang beberapa juta rupiah kepada berbagai leveransir, pedagang dan kuli-kuli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus